KETIK, JAKARTA – Pembalap Honda Team Asia, Mario Aji, sukses mengukir prestasi dan membawa nama baik Indonesia di ajang balap motor internasional.
Pembalap yang dijuluki Super Mario itu mampu memetik 5 poin di musim perdananya di Moto 3 Grand Prix 2022 lalu.
Mario juga dua kali berhasil menempati Front Row ketika bertarung di Sirkuit Internasional Algarve Portugal dan di Sirkuit Internasional Mandalika Indonesia.
Di balik kesuksesan Mario, ternyata ada doa Sang Ibu dan keluarga Mario Aji di balik Sirkuit, baik ketika membalap di sirkuit atau ketika latihan.
"Ada almarhum ayahnya Mario yang berperan penting di karir Mario. Ayahnya dulu istiqama puasa senin-kamis atau puasa daud (sehari puasa sehari tidak). Itu dilakukan selama 13 tahun," kata Ibu Mario Aji, Risworini, saat mendampingi Mario berlatih mandiri di Sirkuit Mandalika, NTB, Kamis (26/1/2023).
Mario Aji dan Risto Ariesta Vialle (kakak Mario) bersama sang ibu tercinta Risworini di Sirkuit Internasional Mandalika. (Foto: Kiagus Firdaus/Ketik.co.id)
Perempuan 51 tahun ini menyebut bahwa almarhum Sang Ayah mendidik Mario menjadi pembalap berprestasi sejak dini. Didikan tersebut tidak hanya soal meniti karir, tapi menjadi pribadi muslim yang baik dan taat beribadah.
"Setiap masuk waktu sholat, dimanapun Mario berlaga, Ayahnya mengingatkan untuk sholat. Didikannya memang disiplin. Tidak hanya ke Mario tapi ke semua anak-anak," ujarnya.
Sebagai seorang ibu, Risworini berharap Mario bisa sukses di dunia dan akhirat. Sebab itu lah didikan yang dibentuk kepada anak-anaknya termasuk Mario Aji tidak lepas dari didikan menjaga akhlaqul karimah.
Risworini mengungkap kebiasaan Mario ketika hendak membalap, termasuk saat latihan. "Berdoa dan ambil wudhu. Itu kebiasaan Mario sejak kecil. Dari ayahnya. (Kalau latihan dan membalap) yang dicari pertama kali adalah masjid," bebernya.
"Setiap mau balapan telepon atau setidaknya WA minta doa. Saya bilang ya bismillah kamu bisa Mario. Ya bismillah," pungkasnya. (*)