KETIK, SURABAYA – Untuk mengembangkan kreativitas anak-anak inklusi di bidang lukis, Dosen dan mahasiswa Universitas Kristen Petra membagikan kompetensinya dalam acara bertajuk Workshop Melukis Mural Inklusi 2023 pada 1-2 Agustus 2023.
Dosen dan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dan International Program in Digital Media (IPDM) Petra Christian University (PCU) ikut serta aktif dalam salah satu rangkaian acara yang digelar oleh Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S).
Dr. Pinky Saptandari selaku Ketua Umum BK3S Provinsi Jawa Timur menjelaskan, acara ini merupakan kolaborasi tanpa batas dari tiga lembaga. Harapannya bisa menyelesaikan masalah termasuk salah satunya pemenuhan hak anak.
"Kami lakukan bertepatan di pekan perayaan Hari Anak Nasional 2023. BK3S yang bergerak di bidang sosial menggandeng PT. SIER untuk menyediakan catnya sedangkan PCU sebagai pengajar dalam workshop pada para peserta,” jelasnya.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat selama dua hari yang berlokasi di Jl. Raya Tenggilis Gang 10, Surabaya itu diikuti oleh kurang lebih 15 orang siswa SD-SMP inklusi yang telah diseleksi terlebih dahulu oleh BK3S.
Para peserta berasal dari SMP 55 Surabaya, SLB YPAC Surabaya, SMP Labschool Unesa 2, SD Aisyah (Sanggar Alang Alang), SDN Mojo III, SMALB-B Karya Mulya, SMP 25 Terbuka, SMPN 4 Sidoarjo, SDLB-B Karya Mulya, SDN Tenggilis Mejoyo 1 Surabaya, Potads dan SMPK Santa Maria 2 Sidoarjo (Sanggar Daun).
Selama workshop berlangsung para peserta didampingi oleh dua dosen DKV PCU yaitu Anang Tri Wahyudi, dan Vanessa Yusuf, tiga mahasiswa DKV dan empat mahasiswa IPDM. Para peserta diminta menggambar mural dengan ukuran 1 meter x 1 meter.
Anang menjabarkan hari pertama anak-anak dikenalkan dengan apa itu mural, cara melukis yang baik, bahan dan alat yang sesuai untuk tembok, membuat sketsa gambar hingga mengajarkan tips melukis dengan cepat di atas tembok dengan posisi berdiri.
"Temanya bebas yang penting memfasilitasi dan mendorong anak untuk berkreasi dengan bahagia tanpa ada paksaan,” terang Anang.
Pengenalan mural secara mendasar ini perlu sebab melukis di atas sebidang kertas berbeda tekniknya dengan melukis di atas sebidang tembok, apalagi dengan posisi berdiri. Karena itulah acara ini diadakan selama dua hari.
Sementara di hari kedua, anak-anak sudah berkesempatan melakukan praktek langsung mencoba hasil yang sudah dipelajari pada hari sebelumnya.
Sejak pukul 09.00-13.00 WIB, anak-anak mulai menggambar mural. Di luar dugaan, ternyata karya para peserta sangat bagus. Ada yang menggambar abstrak, suasana di malam hari, pemandangan alam, luar angkasa, dan lain-lain. (*)