KETIK, HALMAHERA SELATAN – Pemkab Halmahera Selatan (Halsel) menghimbau agen beras untuk tidak mempermainkan harga. Kondisi kelangkaan pasokan beras akibat El Nino hendaknya tidak dimanfaatkan untuk mencari keuntungan sesaat.
Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM (Diskoperindag UKM) tidak tinggal diam dan akan menegur agen beras agar tidak memainkan harga beras di pasar.
“Kami himbau kepada seluruh agen beras di Kota Labuha dan Halmahera Selatan pada umumnya, agar tidak memanfaatkan kondisi ini untuk memainkan harga beras di pasar sesuka hati,” kata Kepala Diskoperindag Halsel, Soadri Inggratubun, saat diwawancarai media online nasional Ketik.co.id pada Jumat (22/9/2023).
Menurut Soadri, El Nino telah menyebabkan gagal panen padi sawah di berbagai daerah. Sehingga membuat stok beras di pasaran menjadi terbatas. Hal ini terindikasi dimanfaatkan oleh sebagian agen beras di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, untuk menaikkan harga beras sesuka hati.
Soadri menjelaskan bahwa krisis pangan akibat El Nino tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di tiga negara mitra impor bahan pangan ke Indonesia, yaitu India, Thailand, dan Vietnam. Ketiga negara itu telah menutup atau menekan impor beras ke Indonesia.
“Salah satunya India yang saat ini masih menutup pintu untuk impor beras masuk ke Indonesia. Selain India, Thailand juga telah menekan impor beras masuk ke Indonesia. Sementara untuk negara Vietnam belum diketahui pasti dalam kurun waktu enam bulan kedepan ini seperti apa,” ujarnya.
Soadri mengatakan bahwa stok beras yang masuk ke Halmahera Selatan sudah agak terbatas. Contohnya, agen beras di toko Mandaong saat ini baru mendapatkan 100 ton beras.
“Karena kita ketahui bahwa konsumsi beras di Halmahera Selatan secara menyeluruh dalam sebulan membutuhkan stok 1.300 ton beras,” tambahnya.
Soadri menegaskan bahwa apabila ditemukan adanya permainan harga beras di pasar oleh agen sesuka hati, maka akan diberikan sanksi tegas.
“Kami sudah mendatangi sejumlah agen bahan pokok (Bapok) dan memberikan teguran. Kami juga akan melakukan pengawasan secara rutin dan ketat,” tegasnya.
Soadri berharap agar semua pedagang bahan pokok (Bapok) khususnya agen beras dapat bersikap bijak dan jujur dalam menjual produknya.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras di pasaran. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk mendapatkan pasokan beras yang cukup,” pungkasnya. (*)