KETIK, LUMAJANG – Ketika namanya disebut-sebut sebagai salah satu kandidat yang cukup potensial untuk maju di Pilkada Lumajang tahun 2024, Ketua Kadin Lumajang, Agus Setiawan menyebut, bahwa sampai saat ini dirinya tidak pernah menyatakan akan maju dalam kontestasi Pilkada Lumajang.
“Sampai saat ini saya tidak pernah menyampaikan secara resmi bahwa saya akan maju dalam Pilkada Lumajang. Kalau sekedar masukan, harapan kepada saya, memang sudah banyak yang menyampaikan. Tapi saya secara resmi, saya belum menyatakan akan maju,” kata Agus Setiawan, yang juga Ketua MPC Pemuda Pancasila Lumajang.
Terkait dengan sejumlah kritik dan saran kepada pemerintahan Lumajang yang selama ini sering disuarakan lewat media sosial ataupun media lainnya, semua itu dilakukan demi perbaikan Lumajang k edepan, entah siapapun yang memimpin Lumajang nantinya.
“Semua warga Lumajang kan memang berhak untuk memberikan saran dan kritik kepada pimpinan Lumajang. Hal semacam ini bukan hal baru bagi saya, dan tidak perlu dikaitkan dengan Pilkada,” kata Agus Setiawan kemudian.
Ketika ditanya soal Kabupaten Lumajang ke depan, Agus Setiawan yang juga pengusaha ini menyebut, Lumajang memang memerlukan terobosan yang kuat untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain, terutama pada sektor-sektor yang prioritas.
“Sebut saja soal IPM kita yang masih rendah. Persoalannya ada pada pendidikan dan kesehatan serta peningkatan daya beli masyarakat. Maka selain sektor utamanya, sektor penunjangnya harus jalan. Jika tidak, maka IPM kita akan tetap seperti sekarang ini, kita berada pada titik rendah di Jatim,” ujar Agus Setiawan kemudian.
Agus Setiawan kemudian menyebutkan, arah pembangunan ekonomi Lumajang belum fokus. Bagaimana pembinaan UKM, pemasaran yang terintegrasi, semuanya butuh program yang fokus dan berkelanjutan. Belum lagi soal pertanian yang ternyata banyak masalah, khususnya pupuk.
“Kita banyak potensi eksklusif yang hanya dimiliki Lumajang. Hanya saja, pembinaan, pengembangan dan pemasarannya masih bersifat lokal. Ini memerlukan terobosan yang kuat dan terus menerus. Jika kita lambat, kita justru jadi pasar bagi daerah lain, bukan jadi produsen yang berdaya saing,” jelasnya kemudian.
Agus Setiawan mengatakan sebagian besar masyarakat Lumajang bekerja di sektor pertanian. Pemkab Lumajang disebutnya belum memiliki program khusus yang berbasis pertanian.
“Jangankan bicara agro industri, soal pupuk saja kita masih kalang kabut. Ada masalah disana-sini, yang belum tuntas diselesaikan. Distribusi pupuk subsini saja masih sering ada masalah, belum lagi ketersediaan yang kadang jauh dari harapan. Ini yang perlu ada program pengawasan yang intens dan fokus,” pungkasnya.(*)