KETIK, PACITAN – Dinas PUPR Pacitan, Jawa Timur saat ini tengah menginventarisir seberapa banyak jumlah kerusakan jalan yang terjadi akibat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Pacitan, agar segera ditangani.
"Ini sedang kami inventarisir, karena banyak sekali akses jalan warga yang rusak," kata Kepala Dinas PUPR Pacitan Suparlan, Selasa (21/2/2023).
Suparlan mengakui, jika bencana alam sejak akhir tahun 2022 lalu hingga saat ini semakin meluas ke sejumlah wilayah kecamatan. Namun demikian pihaknya masih akan mengklasifikasikan prioritas penanganannya.
"Ini sungguh luar biasa, bencana di Pacitan merata, banyak ruas jalan kita yang mengalami longsor dan kelongsoran," ujarnya.
Lebih lanjut Suparlan mengatakan, Pemkab Pacitan tidak hanya tinggal diam. Pun deretan bencana membutuhkan segala peralatan dan biaya yang cukup besar. Bencana tanah longsor paling banyak terjadi di Kecamatan Ngadirojo, Bandar dan Nawangan.
"Kami terus gerak cepat sesuai dengan kemampuan peralatan kita, kemarin juga sudah turun ke lapangan dalam rangka memulihkan fungsi jalan supaya lalu lintas berjalan dengan baik," terangnya.
Suparlan menyebutkan, jumlah bencana akibat cuaca ekstrem mencapai 50 titik lebih. Beberapa titik, di Kecamatan Bandar dan Nawangan, seperti Desa Petungsinarang juga ada jalan hampir putus, tinggal separuh dan terus-menerus terjadi.
Selain itu, Dinas PUPR Pacitan dalam melakukan perbaikan jalan yang rusak akibat bencana tanah longsor di sejumlah tempat sejauh ini masih mengandalkan anggaran pemeliharaan rutin.
"Mudah-mudahan nanti tidak jebol, artinya anggaran masih mencukupi. Semoga saja bencananya tidak bertambah," pungkas Kepala Dinas PUPR Pacitan Suparlan. (*)
