KETIK, JAKARTA – Beberapa jam setelah China mengumumkan latihan militernya, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melakukan pertemuan dengan delegasi kongres Amerika Serikat (AS), Sabtu (8/4).
Ing-wen menegaskan Taiwan akan membangun kerja sama dengan AS, meski sedang diancam China. Hal ini disampaikannya saat menemui delegasi kongres AS yang dipimpin Ketua Komite Urusan Luar Negeri Michael McCaul.
"Kami akan terus bekerja sama dengan AS dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk mempertahankan nilai kebebasan dan demokrasi," ujar Ing-wen, dikutip AFP.
McCaul, yang bertugas mengawasi penjualan alutsista AS ke negara lain, mengatakan pihaknya akan segera memasok senjata ke Taiwan.
"Kami mengerahkan semuanya di kongres untuk mempercepat penjualan ini dan mendapatkan senjata yang Anda butuhkan untuk mempertahankan diri," umbar McCaul kepada Tsai.
"Kami akan memberikan pelatihan kepada militer Anda, bukan untuk perang, tetapi untuk perdamaian," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, China menggelar latihan militer di Selat Taiwan selama tiga hari sejak Sabtu (8/4). Hal itu dilakukan sebagai peringatan keras China atas pemerintah Taiwan yang menjalin kontak dengan AS.
Pada awal pekan lalu, Ing-wen melakukan pertemuan dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Los Angeles, California. Selepas dari situ, hubungan antara China dan Taiwan pun menegang.
Saat ini, Kementerian Pertahanan Taiwan juga setidaknya telah mendeteksi 8 kapal perang dan 42 pesawat tempur China yang melintasi negaranya.
Dari sekian banyak pesawat tempur, sebanyak 29 di antaranya bahkan melintasi garis median Taiwan.
Sejak lama, China merasa Taiwan merupakan bagian dari negaranya. China bahkan memastikan bakal merebut wilayah Taiwan, meski harus dilakukan secara paksa sekali pun.(*)