KETIK, PACITAN – Di balik perannya sebagai jantung kehidupan, hutan kerap menyimpan hal mistis, bahkan di luar penalaran manusia.
Salah satunya adalah petilasan yang terletak di wilayah hutan Pacitan, Jawa Timur ini.
Tepatnya di Desa Katipugal, Kecamatan Kebonagung. Tidak jauh dari kantor balai desa setempat.
Tempat ini diberi nama 'Punden Jatingarang'. Diyakini sebagai jejak perjalanan Sunan Kalijaga saat dakwah agama Islam di tanah pesisir selatan.
Menyimpan cerita tentang tongkat Sunan Kalijaga yang berubah menjadi pohon jati. Termasuk adanya fenomena aneh yang terjadi.
Konon, saat perjalanan, Sunan Kalijaga beristirahat di gumuk (bukit) bersama para pengikutnya.
Kala itu, sunan menancapkan tongkatnya di atas tanah, sebelum melanjutkan perjalanan.
Setelah istirahat cukup, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju hutan Kali Uluh, Desa Klesem.
Namun ternyata, tongkat milik kalijaga tertinggal.
Seorang pengikut pun diminta mengambil tongkat tersebut. Aneh bin ajaib, tongkat tersebut telah berubah menjadi pohon jati.
Sebagai penanda sunan tak meminta dicabut, ia malah memberikan nama tempat itu "Jatingarang", yang berarti "jati yang dirangkai".
Menurut Ki Sokiran Gondo Carito, juru kunci Punden Jatingarang, pohon jati ini memiliki keunikan tersendiri.
Usut punya usut, daunnya tidak pernah rontok ke tanah, melainkan terbang tinggi dibawa angin hingga ke Keraton Surakarta Hadiningrat.
"Ini membuat banyak kyai mencari keberadaan tongkat Sunan Kalijaga yang konon memiliki kekuatan mistis," kata kakek berusia 74 tahun itu kepada Ketik.co.id, Sabtu (6/7/2024).
Keanehan Punden Jatingarang tak berhenti di situ saja. Pohon jati di sekitarnya memiliki lubang di tengah batangnya.
Dipercayai warga, kayu jati petilasan itu juga tidak boleh dipotong untuk menghindari kejadian buruk.
Pernah terjadi, tiga orang yang menebang pohon jati untuk mebel malah naas tertimbun tanah dan meninggal.
Terpisah, Di Kali Uluh, Desa Klesem, terdapat peninggalan lain Sunan Kalijaga berupa rambut yang dipendam dan diberi nisan batu.
Batu ini dipercaya sebagai penanda rambut Sunan Kalijaga.
"Jika batu tersebut miring, maka pertanda akan terjadi bencana," kata Sokiran.
Sekadar informasi, tempat ini bukan hanya situs bersejarah, tetapi juga diyakini memiliki kekuatan spiritual oleh warga setempat.
"Gara-gara berkunjung kesitu, aku dulu dapat mimpi buruk 3 hari mas," terang Suci Fitriani (23), mahasiswa KKN di desa setempat. (*)