KETIK, MALANG – Universitas Ma Chung kini memiliki program studi Optimetri. Prodi baru ini dibuka mulai tahun ini, sehingga calon mahasiswa baru sudah bisa mulai mendaftar pada Juli 2023. Optometri merupakan profesi perawatan kesehatan yang melibatkan pemeriksaan mata dan sistem visual yang berlaku untuk cacat atau kelainan serta diagnosis medis dan manajemen penyakit mata lainnya.
“Sebagai perguruan tinggi yang visioner, Universitas Ma Chung selalu melakukan terobosan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dengan menghadirkan program studi optometri yang masih sangat jarang di Universitas di Indonesia,” kata Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si., Sabtu (6/5/2023) dilansir dari RRI.
Menurutnya, Optometri juga menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mendidik masyarakat tentang kesehatan mata.
“Orang yang bekerja di bidang ini juga memberikan solusi atas berbagai keluhan terkait masalah penglihatan, khususnya karena kelainan refraksi mata yang memerlukan koreksi,” tuturnya.
Prof. Murpin menjelaskan, Ma Chung ingin melindungi mata masyarakat Indonesia dari kerusakan yang lebih fatal dari maraknya optik yang memperkerjakan tukang kacamata bukan ahli kacamata.
“Padahal dalam Permenkes 2015 disebutkan bahwa optik seluruh Indonesia wajib merekrut ahli kacamata minimal lulusan D3 ahli kacamata atau Optometri. Betapa banyak masyarakat kita menghabiskan dananya untuk ganti kacamata. Lantaran tiap kali periksa minus matanya bertambah, dianjurkan oleh tukang kacamata beli baru kacamata,” paparnya.
Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, Ketua Satgas Program Studi Optometri menjelaskan, Universitas Ma Chung mempersiapkan program studi baru ini sejak dua tahun silam.
“Segala sarana dan prasarana serta laboratorium telah disiapkan, termasuk SK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sudah keluar sebelum hari raya Idulfitri,” ujarnya.
“Lulusan Optometris memiliki wewenang untuk memeriksa ketajaman penglihatan seseorang secara teratur, memeriksa masalah kesehatan mata atau gangguan pengelihatan seperti kondisi mata rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme, serta memperbaiki dan merehabilitasi kelainan refraksi dengan meresepkan kaca mata dan lensa kontak,” sambungnya.
Di Malang, Universitas Ma Chung merupakan satu-satunya universitas yang memiliki program studi optometri dan jurusan ini masih tergolong langka. Begitu pula di Indonesia, hanya segelintir perguruan tinggi yang punya D3 Optometri.
Universitas Ma Chung telah mengkalkulasi jumlah serapan lulusan D3 Optometri. Dimulai dari rumah sakit yang mencapai ribuan di Indonesia. Juga toko optik yang tersebar di berbagai sudut kota yang tentunya membutuhkan tenaga lulusan ahli kacamata.
“Dan Universitas Ma Chung membuka diri untuk bekerjasama dengan seluruh optik yang ada di Indonesia untuk mengirimkan karyawannya dan dididik menjadi ahli kacamata,” tandasnya. (*)