Deputi SDM Kemenpan Gelar Monev Kinerja PPPK di BKKBN Jabar

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

27 Januari 2024 03:42 27 Jan 2024 03:42

Thumbnail Deputi SDM Kemenpan Gelar Monev Kinerja PPPK di BKKBN Jabar Watermark Ketik
Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan RB, Aba Subagja, saat kunker ke Kantor Perwakilan BKKBN Jabar, Jumat (26/1/24).(Foto: BKKBN)

KETIK, BANDUNG – Plt. Deputi Bidang SDM Aparatur dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPANRB), Aba Subagja, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/1/2024).

Didampingi Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Tata Laksana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Puji Prihatiningsih beserta jajaran, Aba bermaksud melakukan monitoring dan evaluasi.

Monev yang dulakukan salah satunya terkait kinerja PPPK yang ditempatkan di Provinsi Jawa Barat sebanyak 6.332 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana Tahun 2021 dan Tahun 2022 di BKKBN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang mendapatkan alokasi terbesar. 

"Sekarang ini kita akan memasuki era baru dalam tata kelola SDM kita. Kalau dulu kita sudah jadi PNS itu tenang, nggak berkinerja juga nggak apa-apa, yang penting berangkat pagi, pulang sore," ungkap Aba. 

"Sekarang kita memasuki era baru. Di PP 46 tahun 2011 saja sudah berubah, kalau dulu yang dihukum itu PNS-PNS yang nakal saja. Nah, kalau saat ini definisi PNS nakal adalah mereka yang tidak berkinerja," imbuhnya. 

Belum lagi jika bicara Undang-undang No. 20 tahun 2023 mengenai Aparatur Sipil Negara. Menurut Aba, lebih terbuka lagi kompetisi di dalamnya. Karena seperti jabatan-jabatan tertentu saja bahkan bisa diisi oleh Non-PNS. Jabatan-jabatan pelaksana juga saat ini bisa diisi oleh PPPK. 

Selain itu, dirinya juga menyinggung jika berbicara mengenai Reformasi Birokrasi, BKKBN ini mempunyai dampak luar biasa karena berperan penting dalam pengendalian penduduk, kemiskinan, stunting dan pernikahan dini. 

Tinggal sekarang, kata Aba, bagaimana organisasi itu meningkatkan kualitasnya. Karenanya penting untuk selalu melakukan pembinaan pada jabatan-jabatan yang menjadi basis organisasi. 

"Nah, jabatan yang menjadi basis BKKBN adalah PLKB, PKB, Penata KKB dan lain sebagainya itu harusnya pelaksana tugas pokok BKKBN. Kalau mereka ngga ada, BKKBN ngga ada. Bukan terbalik. Kalau mereka tidak bekerja dengan baik, maka BKKBN tidak akan berkinerja," tandas Aba.

Kunjungan tim pusat kali ini diterima langsung oleh Plh. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Irfan Indriastono, dan dihadiri oleh seluruh ketua tim kerja yang ada di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat. 

Pada pertemuan tersebut juga dibahas bahwa tahun ini direncanakan akan ada rekrutmen CPNS dan PPPK. Semoga salah satunya bisa menuntaskan Penyuluh KB yang belum menjadi PPPK, kecuali yang tidak mendaftar mengikuti seleksi.(*)

Tombol Google News

Tags:

KemenPAN-RB BKKBN BKKBN Jabar PPPK ons ASN