KETIK, BANDUNG – DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung memberi sinyal kuat bakal mendukung lagi calon bupati incumbent, Bupati Dadang Supriatna (Kang DS) di Pilkada Kabupaten Bandung 27 November 2024.
Juru bicara DPD Partai Demokrat Jawa Barat, M Akhiri Hailuki mengatakan, pihaknya selama ini telah menjalin komunikasi politik dan penjajakan koalisi dengan banyak tokoh maupun pimpinan partai politik (parpol) lain. Namun Demokrat merasa belum ada satu pun yang klop.
Demokrat pun kemudian melakukan silaturahmi dengan Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung yang juga Bupati Bandung Dadang Supriatna yang digadang-gadang sebagai calon kuat Bupati Bandung periode 2024-2029.
"Laporan yang diterima DPD, bahwa Demokrat memang memiliki chemistry yang kuat dengan Bupati Dadang Supriatna. Namun secara formal Demokrat memang belum menentukan sikap," ujar Hailuki, Rabu (8/5/2024).
Menurutnya Demokrat sangat terbuka untuk mendukung lagi Bupati Dadang Supriatna pada Pilkada Kabupaten Bandung 2024. Syaratnya, Dadang Supriatna harus mendaftar pula melalui Demokrat, walau Kang DS juga telah mengantongi golden ticket dari PKB sebagai pemenang pileg di Kabupaten Bandung.
"Siapa pun yang ingin didukung Demokrat, harus mendaftar dari Demokrat. Siapa pun, termasuk incumbent. Saya pastikan, kalau tidak mengambil formulir, maka tidak akan mungkin ujug-ujug akan diusung Demokrat. Itu mekanisme partai dan berlaku nasional, bukan hanya untuk Kabupaten Bandung," tutur Hailuki.
Oleh karena itu, Luki yang juga baru terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Bandung periode 2024-2029 ini mempersilahkan para kader Demokrat, masyarakat umum maupun kader partai lain yang ingin berkontestasi pada Pilkada 2024 untuk mendaftar melalui jalur Partai Demokrat.
Proses penjaringan bakal calon Bupati Bandung dari Partai Demokrat ini telah dibuka mulai awal Mei hingga akhir Mei 2024. Hailuki menyebut pihaknya sudah mendengar ada beberapa figur yang sudah menyatakan minatnya untuk mendaftar melalui partai bintang mercy tersebut.
"Tapi saya belum bisa sebut namanya siapa saja. Informasinya baru pada pekan ini mereka akan mendaftarkan diri. Nanti baru kita bisa informasikan kalau sudah ada yang daftar," ungkapnya.
Dalam mengambil keputusan dan menentukan arah koalisi Demokrat, pihaknya mendasarkan keputusannya pada parameter yang jelas, berupa data scientific dan hasil survei. Bukan hanya didasarkan pada faktor emosional atau kedekatan semata.
"Jadi no data, no decision. Kita lihat data, lihat hasil survei. Baru kita putuskan. Hasil survei kami saat ini, Pak Dadang Supriatna memang masih yang tertinggi. Itu (hasil survei) tentu jadi satu pertimbangan kita," kata dia.
Meski demikian, setelah melakukan penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati, pada akhir Mei nanti Demokrat kembali akan melakukan survei internal dengan menunjuk lembaga survei terpercaya. Hasil survei tersebut yang kemudian akan menjadi dasar pertimbangan Demokrat untuk memutuskan sikap di Pilkada Kabupaten Bandung.
Namun dalam konteks Pilkada Kabupaten Bandung, selain memperhatikan hasil survei internal, kata dia, masukan dan pertimbangan dari pembina wilayah Dapil Jabar II yakni anggota DPR RI Fraksi Demokrat Dede Yusuf juga akan menjadi penentu keputusan Partai Demokrat.
"Selain hasil survei, masukan dari pembina wilayah Kabupaten Bandung yaitu Kang Dede Yusuf juga akan didengar. Pertanyaan selanjutnya apakah nanti incumbent ini ikut daftar dari Partai Demokrat atau tidak?" pungkas Luki. (*)