KETIK, KEDIRI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri menggelar debat publik perdana untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2024. Acara ini berlangsung di Insumo Kediri Convention Centre (IKCC), Kamis, 24 Oktober 2024 malam,
Debat publik ini menjadi ajang bagi kedua pasangan calon untuk memaparkan program-program andalan mereka.
Ketua KPU Kabupaten Kediri, Nanang Qosim, membuka debat dengan harapan besar bahwa masyarakat bisa menilai program yang disampaikan oleh kedua paslon secara bijaksana.
"Kesadaran masyarakat dalam memahami visi dan misi calon sangat krusial untuk menentukan arah masa depan Kabupaten Kediri," ujar Nanang.
Dia juga berharap Pilkada 2024 berjalan damai dan lancar serta mencerminkan aspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Kediri.
"Dengan debat ini, saya berharap masyarakat bisa memilih sesuai dengan hati nurani mereka. Suara masyarakat pada 27 November 2024 akan menjadi penentu arah pembangunan Kabupaten Kediri ke depan," tambahnya.
Dalam sesi debat, masing-masing paslon memaparkan program terbaik mereka. Calon Bupati Kediri nomor urut 1, Deny Widyanarko bersama pasangannya Mudawamah, menegaskan komitmen mereka untuk fokus pada pembangunan di tingkat dusun.
Mereka menawarkan program unggulan berupa alokasi anggaran Rp300-500 juta per dusun untuk mendukung berbagai inisiatif lokal, seperti pembangunan infrastruktur, peternakan, UMKM, dan penguatan ekonomi masyarakat.
"Jadi nanti masyarakat dapat memilih sendiri prioritas pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan mereka," jelas Deny.
Mudawamah, calon Wakil Bupati Kediri yang mendampingi Deny, menambahkan bahwa program tersebut sangat realistis untuk dijalankan, mengingat APBD Kabupaten Kediri mencapai Rp 3,6 triliun per tahun.
"Program ini selaras dengan APBDes karena sasarannya adalah kelompok masyarakat di dusun, bukan individu," tambahnya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana bersama Dewi Mariya Ulfa, lebih menekankan pada program yang telah dijalankan selama periode pertama menjabat sebagai Bupati Kediri.
Seperti peningkatan profesionalitas aparatur sipil negara (ASN) dengan program Panji Corporate University (Panji CorpU) yang bertujuan meningkatkan kompetensi ASN agar lebih efisien dalam menjalankan tugas-tugasnya.
"Panji CorpU adalah pendekatan pembelajaran organisasi yang dirancang untuk melatih ASN agar lebih profesional dan efektif," ujar Dhito.
Selain itu, Dhito juga menyoroti peningkatan layanan publik, termasuk program Sahaja (Satu Hari Jadi) yang telah dijalankan dan memungkinkan masyarakat mendapatkan layanan administrasi secara cepat dalam satu hari.
Tak ketinggalan, dia menyampaikan capaian di sektor kesehatan, di mana tingkat cakupan Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Kediri kini sudah mencapai 96 perseb, naik dari 60 perseb pada tahun 2021 lalu.
"Kami telah membangun tujuh puskesmas rawat inap dan nanti juga akan membangun rumah sakit di barat sungai Brantas. Hal ini secara signifikan akan meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Kediri," tambahnya.
Di bidang pendidikan, Dhito menyebut Pemkab Kediri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp113 miliar untuk beasiswa, dan mendirikan SMA Boarding School gratis.
Selain itu, pihaknya juga memberikan insentif kepada para guru madrasah diniyah (madin). "Pendidikan adalah investasi terbesar bagi masa depan kita," tegasnya.
Debat perdana ini diharapkan menjadi titik penting bagi masyarakat Kabupaten Kediri dalam menilai dan memilih pemimpin yang terbaik, sesuai dengan visi misi dan program yang paling relevan dengan kebutuhan mereka.(*)