KETIK, SURABAYA – Sebagian besar penduduk Indonesia memiliki asal-usul etnis Melayu atau keturunan Melayu. Meskipun demikian, Indonesia adalah negara yang sangat beragam etnis, dengan lebih dari 300 suku bangsa yang berbeda.
Budaya Melayu memiliki pengaruh yang kuat di berbagai aspek kehidupan di Indonesia, termasuk dalam masakan, bahasa, dan adat istiadat. Banyak tradisi dan nilai-nilai budaya Melayu yang tetap terjaga dan diwariskan dari generasi ke generasi di Indonesia.
Ada banyak makanan Melayu yang sangat cocok untuk lidah orang Indonesia, khususnya saat bulan Ramadan karena memiliki kesamaan dalam bahan baku, cita rasa, dan juga kebiasaan makan.
Berbagai macam makanan otentik dengan bumbu yang nendang. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Melihat hal tersebut, Hotel Premiere Place Airport Juanda menyajikan berbagai macam hidangan khas Melayu yang siap menemani bulan Ramadan saat buka puasa.
Berbagai macam makanan hingga minuman tersedia dengan beragam cita rasa. Menu-menu yang dihadirkan misalnya nasi kandar, nasi lemak, mie lendir Tanjung Pinang, sop tunjang dan roti jala kari.
F&B Manager Premiere Place Airport Juanda Inwan Tamim menjelaskan Ramadan kali ini hotel ini selalu membawa tema yang unik, untuk kali ini mengusung Kampung Melayu.
"Makanan Melayu mulai dari appetizer, light food seperti roti jala, roti canai dan main course ada live cooking seperti mie lendir, nasi kandar. Lebih ke otentik Melayu," paparnya.
Stall Nasi Kandar di Kampung Melayu. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Meskipun mengusung tema Melayu, Inwan menambahkan bahwa tidak melupakan hidangan-hidangan khas Indonesia untuk makanan pembuka, misalnya ada live cooking aneka gorengan dan makanan tradisional Indonesia.
"Keseluruhan menu ada 40 item, sebagaian besar ada yang berubah setiap hari, tetapi ada beberapa item yang setiap hari selalu ada misalnya dessert macam-macam," jelasnya.
Untuk promo early bird discount kali ini, Kampung Melayu booking dari tanggal 20 Februari hingga 10 Maret 2024 seharga Rp.127.200 per pax. Yuk buruan cicipi cita rasa Melayu yang otentik. (*)