KETIK, MAKASSAR – Manfaat menjadi AgenBRILink salah satunya dirasakan oleh penduduk di Pulau Lae-Lae Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dia adalah Mariyati Daeng Ngintang (54), wanita tangguh ini mengaku sangat bahagia melakoni perannnya sebagai AgenBRILink di tempat tinggalnya.
Mariyati menceritakan, sebelum menjadi AgenBRILink, dia adalah ketua bank sampah di Pulau Lae-Lae yang berpenduduk sekitar 400 kepala keluarga. Masyarakat di sekitar tempat tinggalnya bisa menukar sampah dengan air galon atau dengan uang tunai.
Perannya sebagai ketua bank sampah yang terus mengedukasi warga untuk menjaga kebersihan lingkungan membuatnya semakin dikenal oleh warga. Hingga akhirnya Maryati kemudian memutuskan untuk menjadi AgenBRILink.
Meskipun letak Pulau Lae-lae tidak jauh dari Kota Makassar, keberadaan AgenBRILink sangat membantu masyarakat sekitar, sehingga tidak perlu membuang waktu dan tenaga untuk datang ke bank.
“Awalnya ragu menjadi AgenBRILink, karena saya minim pengalaman dalam hal perbankan, namun saya diyakinkan berkali-kali oleh mantri (tenaga pemasar Mikro) BRI," terangnya.
"Pada awalnya masih tidak ada yang bertransaksi disebabkan masyarakat masih merasa takut bertransaksi. Pemahaman masyarakat itu hanya bisa dilakukan di bank ataupun di mesin ATM," lanjut Mariyati.
Mariyati terus bersemangat melakukan sosialisasi serta memberikan pemahaman tentang bertransaksi di tempatnya yang dijamin aman dan solutif, hingga akhirnya perlahan masyarakat mulai berdatangan untuk melakukan pembayaran maupun transfer di tempatnya.
Peran AgenBRILink Mariyati Daeng Ngintang. (Foto: BRI)
Setelah masyarakat percaya, ia pun mulai melayani sejumlah transaksi yang dibutuhkan nasabah yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan.
Umumnya, layanan yang diberikan berupa transfer sesama BRI, transfer antar bank, setor/tarik tunai, pembayaran pinjaman, pembayaran listrik, pembelian pulsa, pembayaran BPJS, dan lain-lain.
Tak berhenti sampai di situ, peran Mariyati pun bertambah. Selain melayani transaksi keuangan, Ia juga dipercayakan untuk menjadi penyalur produk pinjaman Ultra Mikro (UMi) Kredit Cepat (Kece). Produk Kece diakuinya cukup membantu masyarakat sekitar dalam pendanaan usaha.
“Saya diberikannya kepercayaan menjadi penyalur Kece di Kepulauan Lae-lae. Rata-rata pinjaman dari Rp 1juta hingga Rp 10juta," imbuh Mariyati.
"Ini sangat berdampak positif bagi para nelayan, misalnya dulu mereka tidak mempunyai perahu tapi dengan adanya Kece nelayan mampu membeli perahu untuk menangkap ikan. Nasabah jiuga tidak ada yang menunggak, sejauh ini lancar pembayarannya,” jelasnya.
Maryati juga merasakan perannya sebagai AgenBRILink juga bisa menambah pendapatan. Ia bisa membiayai sekolah anak-anaknya dan juga membantu perekonomian keluarganya.(*)