KETIK, BANDUNG – Manfaatkan Momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) KB Pasca Persalinan, KIE 1000 HPK, KIE pemberian ASI Ekslusif, kepada para ibu-ibu yang baru saja melahirkan. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya stunting.
Kegiatan yang memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 H diinisiasi langsung oleh Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si beserta jajaran dan Dinas Dalduk Kabupaten dan Kota dilaksanakan di beberapa tempat. Antara lain di RS. Rosela Kabupaten Karawang, RS Hermina Arcamanik Kota Bandung, RSUD Dr. Slamet Kabupaten Garut, serta di Bidan Praktik Mandiri Kabupaten Cianjur.
"Berbagai upaya dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Jabar untuk percepatan penurunan stunting di Jawa Barat. Salah satunya dengan cara pencegahan dari hulu, yaitu memastikan para ibu pasca persalinan menggunakan KB MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), bisa menggunakan IUD, Implant ataupun MOW," papar Plt. Kepala BKKBN Jabar, Rabu (26/4/2023).
Dengan menggunakan KB MKJP jarak kelahiran bisa ditunda, sang ibu dapat fokus mengasuh bayi yang baru lahir dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
"Selain itu juga untuk memastikan gizi ibu menyusui tercukupi dan juga gizi bayi sampai dengan umur 2 tahun, apabila ini semua terpenuhi maka stunting dapat kita cegah." imbuh Dr. Dadi
BKKBN Jabar jenguk ibu baru melahirkan untuk cegah stunting. (Foto: BKKBN Jabar)
Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia yang mencapai hampir 50 juta jiwa memiliki tantangan yang besar pula.
Dengan prevelansi stunting sebesar 20,2% berdasarkan data SSGI Tahun 2022, masih diatas target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo yaitu sebesar 14% pada Tahun 2024 mendatang sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
"Sehingga masih perlu dilakukan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat secara holistik dan dilakukan oleh seluruh pihak agar dapat menuju Jabar Zero New Stunting guna menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045 mendatang," tandas Dadi.(*)