KETIK, PACITAN – Penurunan angka kematian ibu dan bayi menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan saat ini. Di Pacitan, Jawa Timur ibu hamil (bumil) diingatkan untuk rutin memeriksakan janinnya selama kehamilan minimal enam kali.
Hal ini disampaikan dr. Daru Mustiko Aji, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.
"Penurunan angka kematian ibu dan bayi merupakan indikator utama kerja dari Kementerian Kesehatan. Segala upaya dilakukan oleh jajaran kesehatan untuk mencapai indikator tersebut," ujar dr. Daru kepada ketik.co.id, Jumat (8/3/2024).
Salah satu upaya yang wajib dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama masa kehamilan.
"Pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah kematian ibu dan bayi," tegas dr. Daru.
Pemeriksaan kehamilan dapat membantu mendeteksi dini komplikasi kehamilan, sehingga dapat segera ditangani dengan tepat.
Beberapa hal yang diperiksa pada saat pemeriksaan kehamilan, yakni tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, denyut jantung janin.
Sedangkan, untuk pemeriksaan laboratorium, dilakukan cek hemoglobin, leukosit, trombosi, HBsAg, HIV, dan gula darah.
"Penting juga dilakukan pemberian vitamin masa kehamilan, seperti asam folat, kalsium, zat besi, serta USG minimal 2 kali, pada trimester 1 dan trimester 2," terangnya.
Daru mengungkapkan, manfaat dari pemeriksaan kehamilan teratur adalah untuk mendeteksi dan menangani komplikasi kehamilan sedini mungkin, seperti preeklamsia, diabetes gestasional, dan anemia.
Lalu, tambah dia, memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, mempersiapkan ibu untuk persalinan yang aman dan sehat. Tentunya, guna meningkatkan peluang ibu dan bayi untuk hidup sehat.
Dinkes Pacitan menghimbau kepada seluruh ibu hamil di Kabupaten Pacitan, untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali di fasilitas kesehatan terdekat, tak lupa juga mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.
Termasuk, istirahat yang cukup, menghindari stres, serta tidak merokok maupun minum-minuman beralkohol.
“Dengan pemeriksaan kehamilan yang rutin, diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pacitan,” pungkas dr. Daru. (*)