KETIK, MALANG – Warga Kota Malang sempat dihebohkan dengan peristiwa dugaan bunuh seorang perempuan di Jembatan Tunggulmas. Untuk mencegah terulangnya peristiwa tersebut, Pemkot Malang berencana menggandeng psikiater.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pada Kamis (9/5/2024).
"Nanti kita ajukan kerjasama dengan psikiater juga, bahwa apa yang menjadi masalah akhir-akhir ini yang semakin naik," ujar Wahyu.
Tak hanya psikiater, langkah preventif yang diambil Pemkot Malang juga melibatkan berbagai pihak. Mulai dari perguruan tinggi, mahasiswa, dan tokoh agama.
Hal tersebut untuk memberikan pemahaman dan dukungan kepada masyarakat dalam menghadapi masalah yang dihadapi.
"Kita lakukan pendekatan bersama perguruan tinggi juga mahasiswa serta tokoh agama. Mereka bisa memberikan pemahaman bahwa bunuh diri itu bukan jalan yang terbaik. Namun bagaimana bisa menyelesaikan masalah dengan baik," lanjutnya.
Pencegahan juga dilakukan dengan melengkapi infrastruktur jembatan dengan pagar pembatas. Upaya tersebut sebelumnya sempat diterapkan di Jembatan Suhat pasca peristiwa bunuh diri terjadi.
"Kalau kita cegah tiap jembatan kita kasih ini (penutup) tapi tetap dengan penangan lain. Tapi memang terkait dengan jembatan kita akan kerjasama dengan Polresta Malang Kota untuk membuat sosialisasi," tambah Wahyu.
Kendati demikian, pencegahan upaya bunuh diri masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Malang. Karena meskipun jembatan telah ditutup dengan pagar pembatas, pelaku tetap dapat mencari celah.
"Semua jembatan yang ada inikan berpotensi. Contoh di Suhat saja kita sudah membuat penutup, tapi juga (terjadi) di jembatan lain," tutupnya. (*)
