KETIK, PACITAN – Fenomena unik bakal dirasakan warga tanah air yang tinggal di kawasan garis ekuator, salah satunya di wilayah Pacitan, Jawa Timur. Peristiwa ini dikenal sebagai hari tanpa bayangan.
Merujuk situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hari tanpa bayangan adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena itu disebut sebagai kulminasi utama.
"Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama atau disebut juga sebagai hari tanpa bayangan," tulis BMKG dikutip dari laman resminya, Jumat (8/9/2023).
Berdasarkan rilis data BMKG, fenomena hari tanpa bayangan ini, juga dapat dinikmati oleh warga kota seribu satu gua. Terjadwal, waktu kulminasi utama akan bisa dirasakan warga Pacitan pada 14 Oktober 2023 pukul 11:21:44 WIB.
Fenomena ini berlangsung secara berbeda di setiap masing-masing wilayah pada periode September hingga Oktober 2023.
Menurut penjelasan BMKG fenomena hari tanpa bayangan ini dikarenakan bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang revolusi bumi. Artinya, posisi planet bumi dengan matahari akan terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara hingga 23,5 derajat Lintang Selatan, yang disebut juga sebagai gerakan semu harian matahari.
Fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi kerap terjadi pada pertengahan Maret hingga April dan September hingga akhir Oktober di Indonesia. Dengan posisinya yang terletak di sekitar ekuator, membuat Indonesia mengalami dua kali kulminasi utama per tahunnya. (*)