KETIK, SURABAYA – Kucing merupakan binatang peliharaan yang familier di keluarga. Selain menggemaskan, si Meong baik yang lokal maupun ras ini juga penurut dengan 'majikannya.'
Tak heran bila di keluarga besar mulai bapak-ibu hingga anaknya suka memelihara kucing. Bahkan kadang diajak tidur bersama di kamarnya.
Namun tak disadari di balik kelembutan bulu kucing itu, banyak risiko yang berbahaya bagi kesehatan. Salah satu penyebab penyakit dari kucing adalah bulunya yang mudah rontok.
Bisa saja di bulunya ada bakteri yang menempel karena kucing tersebut habis main di lingkungan yang kotor.
Yuk.....kita simak lebih detail penyakit yang disebabkan oleh bulu kucing seperti disampaikan oleh dr. Gabriella Florencia yang dilansir Halodoc.com.
Bila mengetahui bahayanya bulu kucing, setidaknya anda bisa mengantisipasinya. Berikut ini risiko penyakit yang muncul akibat bulu kucing, antara lain:
1. Reaksi Alergi
Sebenarnya reaksi alergi bukan akibat dari bulu kucing, melainkan dari air ludah dan urinenya. Ketika si Meong menjilat bulunya, air ludah akan menempel.
Reaksi alergi yang muncul bisa sebabkan gejala flu, termasuk di antaranya mata gatal, bersin, pilek, dan peradangan pada sinus. Selain itu, bulu kucing dapat memicu serangan asma.
2. Penyakit Cakar Kucing (cat scratch disease).
Jangan remehkan cakaran atau gigitan kucing, sebab tak hanya menyebabkan luka semata. Namun cakaran kuku yang tajam dan gigitan kucing bisa memindahkan bakteri Bartonella henselae pada manusia.
Tak hanya itu, penularan bakteri bisa melalui mengelus kucing. Tanpa sadar Anda langsung menyeka mata dengan tangan yang sudah terkontaminasi bakteri.
Akibatnya akan muncul benjolan kecil dalam jangka waktu 10 hari. Benjolan tersebut bisa diikuti dengan gejala lain seperti mual, muntah, demam, menggigil, lelah, peradangan, dan rasa nyeri pada bagian kelenjar getah bening.
Bila terjadi gejala tersebut segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Tak perlu risau, bila imunitas tubuh Anda kuat, penyakit cakar kucing ini tak menimbulkan efek serius.
3. Kurap.
Bulu kucing bisa menimbulkan infeksi jamur kulit. Ini terjadi bila seseorang usai membelai kucing, tidak mencuci tangan.
4. Toksoplasmosis
Penyakit yang ini juga bukan langsung akibat bulu kucing, melainkan disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang terdapat pada feses (kotoran) kucing yang sudah terinfeksi.
Sekitar 2-3 minggu setelah terinfeksi, kucing akan mengeluarkan parasit pada kotorannya. Saat kucing menjilati bulunya, parasit ini tertinggal pada bulu kucing. Parasit ini berpindah pada manusia ketika usai membelai si Meong tak cuci tangan.
Penyakit tokso ini sangat berhaya bagi wanita yang hamil. Parasit yang dibawa oleh bulu kucing ini bisa menyebabkan cacat pada bayi lahir dan rentan mengalami keguguran. (*)