KETIK, PACITAN – Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan ikut menghadiri agenda peresmian Museum dan Galeri SBY-Ani Pacitan, Jawa Timur yang dihelat pada Kamis, (17/8/2023) malam.
Pantauan ketik.co.id, ia berpakaian menggunakan batik berwarna coklat memasuki area acara sambil menyapa dengan menelangkupkan kedua telapak tangan di depan dada diiringi kepala sedikit menunduk wujud penghormatan. Anies juga sempat menyalami para tamu undangan yang berada di kursi depan.
Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Sebelum kedatangannya, tampak Presiden Republik Indonesia (RI) ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat sambil membawa cucu tercintanya, memasuki gelaran peresmian beriringan dengan Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 Jusuf Kalla, dan Wapres ke-11 Budiono.
Laiknya reuni, mereka disusul deretan Kabinet Indonesia bersatu periode satu maupun dua. Tidak ketinggalan putra SBY beserta keluarga turut mengikuti di barisan paling belakang menuju kursi masing-masing.
SBY memberikan sambutan hangat setelah 10 tahun tidak bertutur di muka umum. Sedikitnya SBY menyampaikan bahwa museum tersebut merupakan bentuk legasi bagi dirinya, sehingga dapat dikenang sebagai anak desa yang berhasil menduduki puncak karir menjadi Presiden RI.
"Banyak wartawan yang bertanya begini. Bapak pengen dikenang sebagai apa? Tentu ini berkaitan dengan legasi, jawaban saya sangat sederhana bagi saya cukuplah pada saatnya nanti tetap diingat, bahwa ada seorang anak desa dari Pacitan yang mengabdi di dunia militer, dan beralih ke dunia politik hingga menjadi rakyat kembali," tuturnya.
Tepat pukul 20.58 WIB, World Class Museum tersebut diresmikan oleh SBY. Ada sekitar 800 tamu beserta undangan yang hadir pada acara tersebut.
Di antaranya, Jenderal TNI (HOR.) (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, Cadaka Darma Alumni Akabri tahun 1973, Bupati Pacitan Indrata Nurbayuaji beserta istri, Forkopimda dan ratusan undangan dari berbagai wilayah.
"Semoga anak muda yang datang museum ini, dapat belajar melalui masa lalu, dan dikaitkan pada masa kini, untuk merencanakan di masa mendatang," pungkas Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. (*)