KETIK, SURABAYA – Jelang pelaksanaan Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XXI di Palembang, Sumatera Selatan pada 12 sampai 14 Agustus 2024, sejumlah nama calon ketua umum bermunculan. Salah satunya adalah Muhammad Syaroful Umam.
Pria yang akrab disapa Gus Umam itu, kini sedang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam di Indonesia periode 2021-2024.
Pria kelahiran 1995 ini mengusung sejumlah visi untuk kemajuan PMII di masa depan, khususnya sebagai penggerak peradaban.
Menurutnya, melalui transformasi dan inovasi organisasi, PMII dapat menumbuhkan ekosistem yang mendukung kemandirian ekonomi dan penguatan kompetensi kader.
Dengan demikian, PMII tidak hanya berfungsi sebagai gerakan mahasiswa tetapi juga sebagai wadah pengembangan dan perwujudan mahasiswa yang modern dan berkualitas.
“Melalui pemikiran sederhana namun relevan dengan kondisi saat ini, kita menaruh harapan besar agar PMII mampu menjadi penggerak utama dalam perjalanan panjang peradaban Indonesia dan Dunia," terangnya pada Ketik.co.id, Selasa, (18/6/2024).
Saat ini, Gus Umam memperkenalkan 4 program untuk mencapai visi “PMII sebagai penggerak peradaban”. Yaitu (1) mandiri secara ekonomi melalui dana abadi pergerakan, (2) penguatan kaderisasi informal/non-formal sebagai penguatan penguasaan hard skill, (3) kaderisasi holistik melalui Learning Management System, dan (4) advokasi kesempatan magang dan perluasan kerja (kaderisasi professional).
Gus Umam mengusung konsep PMII mandiri secara ekonomi melalui dana abadi pergerakan. Dana abadi merupakan skema pengelolaan dana dimana investasi yang diberikan kepada pengelola tidak dapat ditarik lagi, namun hasilnya masih bisa dirasakan.
Program tersebut dipersiapkan untuk menyambut satu abad PMII, yang mampu mandiri secara ekonomi dan independen. Dengan asumsi imbal hasil sebesar 12 persen per tahun, dana abadi ditargetkan memberikan sumbangsih operasional organisasi dan investasi kembali (reinvestment) sebesar masing-masing Rp 1 Miliar per tahun dari bunga pada tahun ke 10.
"Kita harus sesuai dengan perkembangan zaman bersama-sama secara mandiri bergerak secara relevan," jelas lulusan Universitas Indonesia (UI) ini.
Pria yang saat ini berusia 29 tahun ini juga menjelaskan PMII tidak hanya melibatkan generasi saat ini, tetapi juga bertujuan untuk terus berkembang dan berperan aktif dalam membentuk generasi yang lebih muda dan masa depan bangsa, bahkan hingga generasi-generasi yang akan datang.
Peran PMII dalam mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045 menjadi misi yang harus ditekankan.
Menurut Gus Umam, makna pergerakan itu meluas. Peran mahasiswa sebagai sumber daya masa depan sangat vital. Oleh karena itu, mereka perlu meningkatkan valuenya.
"Kita manifestasikan,dalam peningkatan kompetensi ketika dia memiliki kartu PMII, nilai dasar pegerakannya itu diterapkan di dunia kerja dan wirausaha," jelasnya.
Pria asal Mojokerto ini berkomitmen untuk memastikan PMII tetap relevan dan responsif terhadap perubahan zaman, serta siap menghadapi tantangan yang ada dengan inovasi dan ketegasan.
Nilai-nilai perjuangan yang dijunjung tinggi akan didistribusikan ke seluruh anggota dan kader PMII dan diwariskan kepada generasi penerus, sehingga semangat kebangsaan dan semangat untuk menciptakan perubahan positif selalu terjaga dalam setiap langkah PMII.
"Dengan demikian, PMII tidak hanya berperan dalam mencetak pemimpin masa depan yang berkualitas, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga dan memperkuat semangat kepemudaan Indonesia untuk meraih masa depan yang gemilang," pungkasnya. (*)