KETIK, LUMAJANG – Merespons protes warga karena Kerata Api Pandalungan tidak berhenti di stasiun Klakah Lumajang, akhirnya sejak beberapa pekan lalu, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) memutuskan berhenti di stasiun Klakah untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Bersamaan dengan Peringatan HUT ke-78 RI, Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq memberangkatkan KA Pandalungan jurusan Banyuwangi Stasiun Gamnbir Jakarta.
Usai memberangtkan kereta api tersebut, Bupati Lumajang juga sempat naik kereta api tersebut dari stasiun Klakah menuju Probolinggo. Dalam perjalanan terebut, Bupati Lumajang juga sempat menyapa sejumlah penumpang dalam kereta api Pandalungan.
“Ini merupakan kado bagi Kabupaten Lumajang pada Peringatan HUT ke-78 RI. Warga Lumajang tidak harus ke Jember atau Probolinggo jika ingin menggunakan kereta api tujuan Jakarta,” kata Cak Thoriq, panggilan akrabnya.
Selain KA Pandalungan, Kereta Api Blmbangan Ekspress akhirnya juga berhenti di stasiun Klakah.
Dalam kesempatan ini, Bupati Lumajang juga berharap kedepan akan ada shutle penumpang menuju Lumajang kota. Bahkan dengan dialog bersama PT. KAI, Cak Thoriq juga berharap ada pengembangan angkutan pasir dari Lumajang menuju Surabaya.
Sebagaimana diketahui, dari Klakah menuju Lumajang sebenarnya ada jalur kereta api sampai dengan Pasirian. Namun jalur tersebut tidak lagi digunakan dan banyak yang berharap agar jalur tersebut bisa dihidupkan kembali.
Penghentikan jalur transportasi dari Klakah menuju Lumajang sampai Pasirian dihentikan pada tanggal 1 Februari 1988, sejak beroperasi pada zaman penjajahan Belanda pada 11 Mei 1896.
Dari Klakah menuju Pasirian terdapat 5 stasiun pemberhentian, yakni Grobogan, Sukodono, Lumajang, Tempeh dan Pasirian. (*)
