KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyabet penghargaan "Apresiasi Tokoh Indonesia" kategori Penggerak Ekonomi Kerakyatan yang digelar Tempo Media Group di Jakarta, Selasa (29/8/2023) malam.
"Alhamdulillah pada Selasa malam ini saya mendapat penghargaan dari Majalah Tempo dengan kategori Tokoh Indonesia yang mendorong ekonomi kerakyatan," ucap Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam keterangannya usai menerima penghargaan itu.
Salah satu inovasi yang dilakukan Bupati Dadang Supriatna ini katanya, di Kabupaten Bandung sekarang ada program Pinjaman Dana Bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.
"Ini salah satu inovasi yang tentunya disoroti secara nasional. Alhamdulillah mendapat penghargaan dari Majalah Tempo," tutur Dadang Supriatna.
Malam Apresiasi Tokoh Indonesia itu dihadiri tiga menteri Kabinet Presiden Joko Widodo dan juga para kepala daerah se-Indonesia.
"Tentunya dari beberapa kategori, yaitu delapan kategori yang pada malam ini yang diberikan penghargaan oleh Majalah Tempo," tuturnya.
Untuk itu, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengucapkan terima kasih kepada semua ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung maupun masyarakat Kabupaten Bandung, terutama Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Bandung yang membawahi di bidang informasi dan komunikasi kepada publik.
"Untuk lebih melakukan langkah-langkah inovasi lagi demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (Bedas)," kata Kang DS.
Sementara Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk, Arif Zulkifli mengatakan, acara ini merupakan wujud penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berkontribusi pada pembangunan di daerah masing-masing maupun di tingkat nasional.
“Saya mengucapkan apresiasi yang sangat dalam dan terus berharap apa yang terjadi di daerah bisa kita rasakan bersama. Kami percaya bahwa distribusi kepemimpinan di daerah yang tidak lagi sentralistik itu punya banyak manfaat yaitu memunculkan orang-orang baru yang punya gagasan segar dalam menghadapi problem-problem daerah yang sangat spesifik,” ucap Arif.(*)