KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang Supriatna optimistis Kabupaten Bandung berhasil mencapai predikat tertinggi yakni Swasti Saba Wistara, pada Penilaian Verifikasi Kabupaten Kota Sehat (KKS) Se-Indonesia. Hal ini ia sampaikan pada presentasi verifikasi KKS secara daring oleh verifikator pusat, di Gedung Moh. Toha Soreang, Selasa (18/7/23).
“Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Tim Pembina Kabupaten Kota Sehat Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung masuk ke dalam kategori Wistara dengan capaian indikator 100% pada sembilan tatanan masyarakat sehat mandiri, perumahan dan permukiman, pendidikan, pasar, dan sosial. Sedangkan tatanan pariwisata 96,15%, transportasi 96,88%, dan perindustrian 92,86%,” ungkap Bupati Bandung.
Bupati yang akrab disapa Kang DS ini juga menjelaskan bahwa sebelumnya, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan Kabupaten Bandung sebagai Kabupaten Sehat. Di antaranya rapat koordinasi tim pembina Kabupaten Bandung Sehat, konsultasi dengan tim pembina provinsi, serta workshop penyusunan Kabupaten Bandung Sehat pada Agustus 2022 lalu.
Selain itu, ia meyakinkan tim verifikator pusat bahwa Kabupaten Bandung menghasilkan perubahan yang signifikan pada sembilan tatanan KKS. Pada tatanan Masyarakat Sehat Mandiri terdapat peningkatan yang signifikan baik dari aspek sarana maupun prasarana kesehatan.
“Dari yang sebelumnya hanya terdapat 3 RSUD sekarang akan dibangun tiga lagi sehingga nanti akan menjadi 6 RSUD. Masyarakat yang mendapatkan akses pelayanan kesehatan juga akan semakin bertambah,” ujarnya.
Lebih lanjut, di tatanan perumahan dan permukiman Kang DS menjelaskan bahwa selama 2022 Kabupaten Bandung berhasil mengurangi kawasan kumuh dengan adanya program prioritas bedah rumah tidak layak huni (Rutilahu), peningkatan layanan air minum, pengelolaan sampah, serta peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup.
Di sisi lain, pada tatanan sosial, pasar, dan pariwisata, Pemkab Bandung juga sudah membuat Satgas KTR, instalasi pengolahan lumpur tinja di IPLT Soreang, serta membuat master plan sistem drainase.
Pada presentasi verifikasi yang dilakukan secara daring tersebut, tim verifikator pusat meminta beberapa data pendukung, seperti tren dan data TBC, presentase merokok penduduk usia 10-18 tahun di Kabupaten Bandung, regulasi terkait air limbah domestik, perencanaan drainase yang memperhatikan eco-drain sesuai karakteristik wilayah, serta daya tarik wisata yang menjamin keselamatan pengunjung melalui asuransi.
“Kami siap memberikan data yang diperlukan tim verifikator dalam waktu 2x24 jam, karena kami sudah berupaya dan kami yakin Kabupaten Bandung layak mendapatkan predikat Swasti Saba Wistara,” tandas Bupati Bandung.(*)