KETIK, JEMBER – Menanamkan nilai-nilai Pancasila yang tidak bertentangan dengan Islam merupakan semangat yang ingin ditumbuhkan sebagai warga negara yang moderasi beragama.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan pembinaan langsung mengenai hubungan antara Islam dengan Pancasila dari perspektif maqasid syariah, salah satunya melalui bedah buku bersama para civitas akademika Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
Bedah buku dengan judul ‘Islam dan Pancasila dalam Perspektif Maqasid Syariah’ karya dari Prof. Yudian Wahyudi selaku Kepala BPIP digelar di Gedung Kuliah Terpadu pada Kamis (3/8/2023) siang.
Dalam sambutannya Prof. Yudian menyebut Indonesia memiliki anugerah yang sangat besar sehingga diberikan segala-galanya oleh Tuhan yang Maha Esa. Hal tersebut lantaran Bangsa Indonesia beriman dan bersatu.
Tidak hanya kekayaan alam, Indonesia juga memiliki kekayaan bangsa yang majemuk yang berlandaskan Pancasila.
"Saya sampaikan, Proklamasi Indonesia adalah paling hebat, terbesar sepanjang sejarah umat manusia di muka bumi ini" ujarnya.
Dalam bukunya, ia menjelaskan bahwa Islam dan Pancasila tidak bertentangan, sesuai dengan kelima sila yang terdiri dari nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
"Kelima nilai ini jika diresapi betul tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam, justru malah mengkonfirmasi bahwa sila-sila Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai Islam," sambungnya.
Sementara, Rektor UIN KHAS, Prof. Babun Suharto, menceritakan pendiri kampus tercintanya yaitu K.H. Achmad Siddiq. Beliau merupakan orang yang memiliki toleransi tinggi dan pernah membuat buku tentang kebangsaan.
"Pemikiran-pemikiran beliau juga sangat bagus tentang moderasi beragama dan kebangsaan", ulas Prof. Babun.
Dengan adanya diskusi bedah buku, pihaknya berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan penguatan Pancasila.
“Terutama bagi mahasiswa sebagai penerus bangsa", ujarnya.
Dirinya juga mengajak kepada Mahasiswa dan Dosen di UIN KHAS Jember, untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.
“Nilai-nilai pancasila itu tidak hanya tertulis tapi juga diamalkan di tengah-tengah masyarakat,” tutup Prof. Babun. (*)