KETIK, SURABAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) meminta tambahan tenaga vaksinator hewan ternak ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Tujuannya untuk menekan skala penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan,
"Untuk memenenuhi kebutuhan tenaga vaksinator, Satgas PMK BPBD telah mengirim surat ke BNPB," ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto, Jumat (31/3/2023).
Selama ini ternak sehat maupun yang sudah terjangkit PMK telah mendapatkan alokasi vaksin dari Dinas Peternakan setempat.
Total alokasi vaksin tahap I-V di Jatim sebesar 4.566.950 dosis. Jumlah vaksinasi yang telah disuntikkan pada hewan ternak (sapi, kambing dan kerbau) sebesar 4.080.929 dosis. Prosentase penyelesaian vaksin telah mencapai 89%.
Alokasi vaksin di Bangkalan sebanyak 130.000 dosis, dan yang telah disuntikkan kepada hewan 126.150 atau prosentasi penyelesaiannya setara dengan 97 persen. Malang mendapatkan alokasi vaksin sebanyak 357.800 dosis dan telah disuntikkan sebanyak 339.166 dosis atau setara dengan 90 persen.
Sedangkan Tulungagung mendapat alokasi vaksin 370.550 dosis dan sudah disuntikkan 304.643 dosis atau setara dengan 82 persen.
Gatot mengatakan penambahan tenaga vaksinator perku karena sebentar lagi menjelangHari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Qurban. Karena itu, Satgas PMK BPBD harus mengupayakan pencegahan PMK secara maksimal.
Berdasarkan Data Update Situasi Penanganan PMK pada Ternak Provinsi Jatim per 31 Maret 2023 terdapat penambahan kasus terpapar dalam kondisi sakit sebanyak 49 ekor. Rinciannya ternak yang sakit di Nganjuk 46 ekor, dan Mojokerto 3 ekor. Untuk total kasus PMK di Jatim berjumlah 198.847 ekor yang tersebar di 38 kabupaten maupun kota.
Dari total kasus itu, terbagi menjadi kategori ternak sakit 2.480 ekor, ternak mati 4.363 ekor (2,19%), ternak sembuh 189.286 ekor (95,19%) dan ternak potong paksa 2.718 ekor (1,37%).
Berdasarkan grafik sebaran, wilayah dengan kasus PMK tertinggi berada di Malang19.481 ekor, Probolinggo 14.352 ekor, Jember 14.119 ekor, Lumajang 11.208 ekor, Ponorogo 10.847 ekor dan Pasuruan 10.422 ekor.
Satgas PMK BPBD sudah melakukan berbagai upaya pencegahan PMK antara lain dengan penyemprotan, dan penyuluhan di beberapa wilayah pasar ternak. Untuk kegiatan ini, Satgas PMK BPBD dibantu dan berkolaborasi dengan Dinas Peternakan Pemkab maupun Pemkot di berbagai daerah di Jawa Timur.(*)