KETIK, MALANG – Museum Musik Indonesia (MMI) dikabarkan akan berpindah lokasi dari Gedung Kesenian Gajayana, menuju Museum Mpu Purwa. Akibat perbaikan Gedung Kesenian Gajayanan, pengurus MMI harus memboyong 40.000 koleksinya ke tempat baru.
MMI memiliki banyak koleksi kaset, CD, piringan hitam, majalah lawas, beragam instrumen musik dan koleksi lainnya yang tersimpan rapi. Ketua MMI, Ratna Sakti Wulandari menjelaskan pengurus museum telah mulai mengemasi koleksinya mulai Senin (30/10/2023) kemarin.
"Mencicilnya kita sudah seminggu, dimulai pendataan dan baru masif kita mengemas koleksi ini kemarin. Kita target dua hari semua koleksi pindah dulu, jadi kalau bisa 1 November di Gedung Kesenian Gajayana sudah kosong," ungkap Ratna, Selasa (31/10/2023).
Hijrahnya MMI menuju Museum Mpu Purwa akan dilakukan secara permanen. Perpindahan tersebut tentu disambut baik oleh Ratna sebab tempat dan fasilitas yang diterima menjadi lebih memadai. Tak hanya itu hubungan yang saling mendukung pun akan terjalin antara Museum Mpu Purwa dengan MMI.
"Kita pindah permanen karena setahu saya Gedung Kesenian Gajayana mau dikembalikan fungsinya murni untuk gedung pertunjukan. Jadi kita akan mengubah semua informasi MMI di website, sosial media, bahwa kita pindah ke Museum Mpu Purwa," lanjutnya.
Saat ini pengurus MMI harus memasifkan sosialisasi terkait perpindahan tersebut. Ratna telah memperkirakan MMI dapat kembali beroperasi pada akhir tahun 2023 nanti.
"Tugas kita untuk mensosialisasikan dan memberitahu kepindahan kita kepada stakeholder. Kita marketingkan lagi," sambungnya.
Ratna berharap soft launching lokasi baru MMI dapat dilakukan pada awal tahun 2024 nanti. Dalam penataan kembali MMI diperlukan kehati-hatian sekaligus menimbang nilai-nilai estetika dan tertib administrasi.
"Di Museum Mpu Purwa mungkin lebih dekat dengan pusat kota, pengunjung akan lebih banyak. Akses lebih mudah dan kolaborasi dengan Mpu Purwa lebih banyak. Kita juga sosialisasinya lebih mudah, sehingga kita berharap bisa lebih baik," ujar Ratna.(*)