KETIK, PACITAN – Festival Rontek tahunan akan kembali digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Jawa Timur.
Ini akan berlangsung selama tiga malam berturut-turut, mulai dari tanggal 15 hingga 17 Juli 2024, di Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Pacitan.
Tahun ini, Festival Rontek mengangkat tema "Seni Lan Tradisi Mamrih Raharjaning Nagri, yang berarti "Seni dan Tradisi Membawa Kesejahteraan Negeri".
Mencerminkan harapan akan kemajuan dan kemakmuran bagi Kota 1001 Goa.
Sebanyak 21 kelompok peserta dari berbagai daerah di Pacitan akan menampilkan pertunjukan seni Rontek, yaitu seni musik tradisional yang menggunakan alat musik bambu bernama "thethek".
Di samping, akan ada dikonsep dengan berbagai pertunjukan seni budaya lain, seperti tari, musik, dan drama dalam peragaannya.
Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan, Turmudzi, optimis bahwa Festival Rontek tahun ini akan menarik banyak pengunjung.
Ia menargetkan 30.000 pengunjung, yang terdiri dari wisatawan lokal dan mancanegara.
"Festival Rontek telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya Pacitan. Kami yakin dengan berbagai hiburan yang ditawarkan, festival ini akan mampu menarik minat wisatawan dari berbagai daerah serta masyarakat lokal," ujar Turmudzi, baru-baru ini.
Lebih dari sekadar hiburan, Festival Rontek diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Dengan banyaknya kunjungan wisatawan, diharapkan daya beli masyarakat terhadap produk-produk UMKM akan meningkat.
"Kami berharap dengan banyaknya kunjungan ke festival ini akan mengangkat daya beli masyarakat terhadap produk-produk UMKM di daerah ini. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat secara signifikan," papar Turmudzi.
Festival Rontek juga merupakan upaya untuk mempromosikan Pacitan sebagai destinasi wisata yang menarik.
Keindahan alam dan budaya Pacitan akan ditampilkan dalam festival ini, sehingga diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Pacitan.
"Kami berupaya untuk menjaga momentum positif yang telah dibangun dari tahun ke tahun, sehingga Pacitan semakin dikenal sebagai tujuan wisata yang beragam dan menarik," imbuh Turmudzi.
Kesuksesan Festival Rontek tahun ini tidak hanya diukur dari jumlah pengunjung yang datang, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat Pacitan secara keseluruhan.
"Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk turut serta merayakan kekayaan budaya dan keindahan alam Pacitan dalam Festival Ronthek tahun ini," tutup Turmudzi. (*)