KETIK, JEMBER – Beredar sebuah video berisi pengakuan seorang warga Kabupaten Jember bernama Rahmad Kurniawan Abadi yang mengaku tengah disekap di Rusia.
Dalam rekaman video berdurasi satu menit itu, Rahmad mengaku diberangkatkan ke Rusia oleh seseorang bernama Vera asal Kabupaten Banyuwangi.
Ia mengaku telah berada di Rusia selama hampir satu tahun dan tidak pernah mendapatkan gaji. Saat ini posisinya berada di sebuah penampungan dengan kondisi terkunci dari luar. Untuk kebutuhan logistik ada yang menyediakan.
Di bagian akhir videonya ia berharap agar pemerintah Indonesia dapat segera memulangkannya kembali ke Indonesia.
Direktur Migran Aid Indonesia Mochamad Cholily, menyatakan setelah ditelusuri ternyata Rahmad adalah warga Dusun Kepel, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan, Jember.
“Saya sudah berkomunikasi dengan istrinya. Intinya ada dua persoalan. Satu, Rahmad terjebak sindikat perdagangan orang. Kedua, dia ditempatkan di negara yang tengah dalam situasi perang. Ini pelanggaran undang-undang,” kata Cholily, Kamis (7/9/23).
Ia mendesak pemerintah agar segera memastikan keberadaan korban. “Harus ditelusuri betul pelakunya, diusut aparat penegak hukum, baik mereka yang di lokal, di Banyuwangi, maupun jaringan,” lanjut Cholily.
Sementara keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Disnaker Jember. Menurut Sub Koordinator PMI Disnaker Jember, Ridha Herawati, istri korban meminta agar suaminya dapat segera dipulangkan.
Fidha memastikan jika keberangkatan Rahmad sebagai pekerja migran tersebut ilegal. “Berangkatnya itu tidak terdaftar di Disnaker. Jadi dipastikan ilegal karena tidak tercantum di sistem informasinya Disnaker,” tegasnya.
Selanjutnya, pihak Disnaker Jember akan berkoordinasi dengan Disnaker Provinsi, BP3MI, serta KBRI untuk melacak kepastian posisi Rahmad yang diduga menjadi korban perdagangan orang ini.(*)