KETIK, PACITAN – Bendera partai politik (parpol) berjejalan di Jembatan Grindulu, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Kondisi ini membuat sejumlah warga dan pengendara yang melintas memberikan pujian.
"Semoga dengan banyaknya bendera parpol di Pacitan, membuat para masyarakat tahu pesta demokrasi semakin dekat," kata pengendara motor yang usai melintas, Sunardi, Rabu (17/1/2024).
Menurut pria 22 tahun tersebut, rasa toleransi ini perlu dijunjung tinggi. Sikap saling menghormati satu sama lain ini menunjukkan bahwa makin bertumbuhnya demokrasi di Indonesia.
Terpantau ada sejumlah parpol yang telah memasang bendera di jembatan penghubung tersebut. Di antaranya Partai Demokrat, Partai PDI-P, Partai PKS, dan Partai Golkar. Alat Peraga Kampanye (APK) telah terpampang sekitar beberapa pekan lalu.
Selain itu, tempat strategis lain juga menjadi sasaran pemasangan bendera parpol. Seperti di Jalan Panglima Sudirman, persimpangan dan Jalur Lintas Selatan maupun sekitaran perempatan Bapangan.
Kondisi ini menjadi pertanda bahwa parpol di Pacitan saat ini dalam kondisi akur dan mulai melek dalam memilih calon pemimpinnya nanti. Oleh karena itu, harapannya masyarakat tidak saling sikut satu sama lain lantaran beda pilihan.
"Saya mengapresiasi Parpol yang antusias, termasuk untuk membantu sosial Pemilu. Saya berharap pemilu di Pacitan berjalan lancar tanpa ada konflik sesama," sambungnya kepada ketik.co.id.
Lebih lanjut, pemasangan bendera parpol di Jembatan Grindulu bukan kali ini saja terjadi. Pada Pemilu 2019 lalu, pemandangan serupa juga tampak. Saat itu, jembatan Grindulu juga dipenuhi bendera parpol.
"Tentunya, ini menjadi bukti bahwa kondisi politik di Pacitan akur saling menjunjung tinggi rasa persaudaraan. Menambah suasana kental mendekati puncak pesta demokrasi," ujarnya dengan senyum merekah.
Harapannya, pemasangan bendera parpol yang kerap mendapat perhatian warga ini tidak menjadi pemicu ada konflik antar satu sama lain.
"Kami tidak masalah karena bendera-bendera ini. Kan memang nuansa pemilu seperti ini pasti selalu terasa tiap memasuki tahun politik," pungkas salah seorang warga lainnya, Afifuddin. (*)
