KETIK, JAKARTA – Ingin lanjut studi ke jenjang lebih tinggi tanpa biaya alias gratis? Anda wajib mencoba Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 yang disediakan Kemendikbudristek melalui Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT).
Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Kemendikbudristek kepada siswa, insan kebudayaan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk dapat meraih gelar pada jenjang yang lebih tinggi.
Pendaftaran BPI resmi dibuka, Selasa (2/5/2023) bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2023. Untuk jadwal pendaftaran BPI tujuan perguruan tinggi (PT) luar negeri berlangsung pada 2 sampai 31 Mei 2023, sedangkan masa pendaftaran BPI tujuan PT dalam negeri berlangsung pada 2 Mei sampai 30 Juni 2023.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan selain jenjang S1 hingga S3 untuk pendidikan kesarjanaan dan keprofesian, BPI juga tersedia untuk pendidikan nongelar.
Nadiem memaparkan, tahun 2021 pemerintah memberikan dukungan pendanaan untuk lebih dari 2.000 penerima beasiswa dan pada 2022 jumlahnya meningkat menjadi 4.000 penerima.
"Penerimanya meliputi pelajar berprestasi, pelaku budaya, guru, tenaga kependidikan, serta dosen yang mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan di dalam maupun luar negeri," kata Nadiem dalam keterangan tertulis.
Harapannya, melalui BPI para penerima beasiswa dapat meneruskan pendidikan ke jenjang selanjutnya serta dapat meningkatkan pengetahuan dan kapasitas sebagai bekal mewujudkan cita-cita.
"Tunjukkan bahwa Anda adalah pembelajar sepanjang hayat yang selalu semangat belajar, berkarya, dan berkontribusi untuk Indonesia," ujarnya.
Data Kemendikbudristek, sejak tahun 2021 hingga 2022, BPI telah berhasil membiayai 6.236 penerima beasiswa yang sekarang sedang menjalankan studi di berbagai perguruan tinggi pada berbagai jenjang, baik di dalam maupun luar negeri.
Dari keseluruhan penerima beasiswa tersebut sebanyak 89,1 persen di antaranya menempuh studi di dalam negeri dan 10,9 persen menempuh studi di luar negeri.
Sementara itu, Kepala Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi, Anton Rahmadi, memaparkan mengenai garis besar penerimaan BPI, yaitu dana pendidikan, dana pendukung, dan biaya pendukung (penyandang disabilitas).
Terdapat tujuh program BPI bergelar, yaitu Beasiswa Calon Guru SMK (S1), Beasiswa Pelaku Budaya (S1—S3), Beasiswa Indonesia Maju (S1—S3) secara mandiri, Beasiswa Perguruan Tinggi Akademik (S2—S3), Beasiswa Perguruan Tinggi Vokasi (S2—S3), Beasiswa Pendidik dan Tenaga Kependidikan (S2—S3), dan Dosen LPTK/Pendidikan Profesi Guru (S3).
Berbeda dari tahun sebelumnya, batasan usia maksimal pendaftar disesuaikan dengan Permendikbud Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil Kemendikbudristek dan Persesjen Kemendikbudristek No. 3 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Permendikbud Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil Kemendikbudristek. Hal ini karena Kemendikbudristek menyesuaikan dengan aturan lain yang berlaku saat ini.
"Selain batasan usia, program BPI tahun ini syarat on going tidak ada, fresh intake. Misalnya sudah mendapat Letter of acceptance (LoA) pada awal tahun 2024, dipersilakan mendaftar," tambah Anton.
Anton juga menekankan bahwa semua proses dilakukan melalui sistem, sehingga para calon penerima beasiswa dapat mematuhi semua aturan dan syarat yang berlaku.
Program Beasiswa Pendidikan Indonesia 2023 ini tidak dapat digabungkan bersama dengan beasiswa lainnya. Peserta yang melanggar akan dikenakan sanksi.
Program BPI juga hanya untuk kelas reguler, sehingga jika ingin mendaftar program ini, pastikan daftar universitas tujuan tertera pada daftar yang ada. (*)