Bawa Harapan Bagi Kebudayaan, FIB UB Luncurkan COE Digital Humanities

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

23 September 2023 10:37 23 Sep 2023 10:37

Thumbnail Bawa Harapan Bagi Kebudayaan, FIB UB Luncurkan COE Digital Humanities Watermark Ketik
Jajaran Rektorat UB dan Dekanat FIB UB pada rangkaian Dies Natalies ke-14 UB. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) merayakan Dies Natalies ke-14 dengan membawa langkah besar, salah satunya membentuk Center of Excellence (COE) Digital Humanities.

Inovasi tersebut untuk menjawab tantangan keberadaan kecerdasan buatan (AI) yang memicu perdebatan tentang identitas kemanusiaan dan budaya.

Dekan FIB UB, Hamamah menjelaskan dinamika tersebut membuat perspektif masyarakat di belahan bumi selatan yang mengalami disrupsi sosial, ekonomi, dan politik sering terabaikan.

"Perubahan besar ini sering merefleksikan preferensi para pelaku besar di bidang teknologi dunia. Sementara, melewatkan perspektif sebagian besar masyarakat di belahan dunia selatan yang banyak terkena disrupsi sosial, ekonomi, politik, akibat struktur algiritma baru tersebut," ujar Hamamah saat menghadiri Anugerah Sabda Budaya, Sabtu (23/9/2023).

FIB UB pun mencoba menjembatani kesenjangan tersebut dan membawa harapan baru bagi kelangsungan kemanusiaan dan budaya. Pihaknya mencoba untuk menyelaraskan dengan visi UB di 2022-2027.

Pada 2023 ini FIB secara resmi mencanangkan pendirian pusat digital humanities sebagai center of excellence.

"Kami membawa semangat kajian humaniora yang kritis, bersifat konstruktif pendidikan, dan penghargaan atas cipta, rasa, dan karsa manusia sebagai konsep fundamentalnya," lanjutnya.

Pada Pusat Digital Humanities ini, FIB UB secara interdisipliner dan kolaboratif bergerak dalam tiga kerangka kerja utama. Di antaranya dampak budaya AI, inovasi metodologis, dan practice by research. Ia mengharapkan Pusat Digital Humanities dapat menjadi rujukan budaya khususnya terkait budaya Jawa Timur di tingkat internasional.

Sementara itu Rektor UB, Prof Widodo menyatakan COE Digital Humanities milik FIB dapat berperan untuk meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan melalui teknologi. Kerjasama FIB UB juga dapat dilakukan dengan melibatkan lebih banyak fakultas dalam pengembangan inovasi tersebut.

Prof. Widodo berpesan supaya ke depannya FIB UB dapat mengekspor kebudayaan Jawa Timur dengan budaya adiluhungnya melalui media yang ada.

"Saya tidak hanya ada import kebudayaan luar ke Indonesia saja tapi juga ekspor kebudayaan yang adiluhung. Kita sebar ke luar negeri sehingga dapat dihormati oleh dunia global. Termasuk kebudayaan kita seperti pertunjukan tari, gamelan, angklung," jelas Prof. Widodo.(*)

Tombol Google News

Tags:

Dies Natalies ke-14 FIB UB Fakultas Ilmu Budaya FIB UB Center of Excellence Center of Excellence Digital Humanities Digital Humanities Kecerdasan Buatan AI Universitas Brawijaya