KETIK, SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk masuk dalam salah satu dari 9 daftar emiten yang masuk dalam etalase ASEAN Asset Class PLCs.
Bank Jatim disandingnya dengan perusahaan besar lainnya seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank BTPN Syariah Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Timah Tbk.
Ini menjadikan Bank Jatim menjadi perusahaan yang memiliki tata kelola baik dan layak dilirik kalangan investor global. Terpilihnya Bank Jatim tak terlepas dari penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) tahun 2021.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, dari semua emiten tersebut, Bank Jatim jadi satu-satunya bank pembangunan daerah yang berhasil meraih penghargaan pada event yang diselenggarakan oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF).
“Predikat penghargaan yang kami raih yaitu ASEAN Asset Class. Hal ini sebagai bentuk apresiasi karena Bank Jatim konsisten dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governence/GCG) sesuai standar ASEAN,” jelasnya.
ACGS Awards diberikan berdasarkan penilaian praktik GCG para emiten atau perusahaan publik di wilayah Asia Tenggara. Proses peer-review dilakukan setiap dua tahun dan diikuti oleh enam negara ASEAN. Yaitu Indonesia, Malaysia, Filiphina, Thailand, Singapura, dan Vietnam.
Penilaian tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi perusahaan di Indonesia untuk dapat terus meningkatkan implementasi dari GCG sehingga dapat memajukan pasar modal tanah air.
Di samping itu, Busrul juga menjelaskan, dengan adanya penghargaan ini, pihaknya berkomitmen akan terus melakukan berbagai inovasi dalam penerapan GCG sehingga bisa bersaing dengan perusahaan publik lain di ASEAN.
“Sebagai BUMD dan juga perusahaan publik yang memiliki multilevel stakeholder, kami sangat perlu untuk terus memperkuat GCG demi mewujudkan perusahaan yang transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Berkat penerapan GCG yang kuat, bank Jatim telah sukses mencatatkan pertumbuhan selama 2022. Hal itu terlihat dari kinerja BUMD per kuartal III tahun 2022. Laba perseroan per September tahun lalu mencapai Rp 1,2 triliun.(*)