KETIK, SIDOARJO – Nama Desa Ngingas, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, sudah lama dikenal sebagai kampung produsen kerajinan logam. Karya-karya para perajinnya mengagumkan. Mereka mengadakan pameran yang dibuka Bupati Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) pada Jumat (18/8/2023).
”Saya sangat bangga dan mendukung desa-desa di Sidoarjo yang punya keunikan-keunikan. Salah satunya Desa Ngingas ini,” ucap Gus Muhdlor dengan nada bersemangat.
Bupati muda berusia 32 tahun itu menambahkan, ada berbagai program dukungan untuk para pengusaha industri kecil dan menengah (IKM). Salah satunya, bantuan keuangan (BK) oleh DPRD Kabupaten Sidoarjo. Ada pula bantuan permodalan Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) Sayang melalui BPR Dela Artha. Bunga hanya 3 persen per tahun.
Gus Muhdlor menjelaskan, kebanyakan IKM di Indonesia gagal karena beberapa hal. Di antaranya, masalah permodalan. ”Pemerintah Sidoarjo sudah menyiapkan dukungan modal untuk IKM ini,” jelasnya.
Gus Muhdlor berpesan kepada warga di Desa Ngingas agar bangga menjadi warga Ngingas dan membeli produk logam karya perajin setempat. Artinya, dari dan untuk warga Ngingas.
Dalam ekspo itu, ditampilkan beragam produk kerajinan dari logam. Ada alat pertamanan, rumah tangga, kelistrikan, dan macam-macam lainnya yang berbahan logam.
Beragam produk kerajinan logam buatan perajin Desa Ngingas, Kecamatan Waru, Sidoarjo, dipamerkan dalam ekspo di desa setempat. (Foto: Dinas Kominfo Sidoarjo)
Acara tersebut juga diwarnai dialog interaktif warga dengan narasumber anggota DPRD Sidoarjo dari PKB Abdillah Nasih dan H Haris dari PAN. Hadir pula Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sidoarjo Edi Kurniadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sidoarjo Rudi Setiawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo Widiyantoro Basuki serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Sidoarjo Dr Bahrul Amig.
Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ngingas Makmur Abadi Zainuddin Arifin mengungkapkan, produk kerajinan logam dari Desa Ngingas diklaim oleh perusahaan-perusahaan besar sebagai produknya. Kondisi itu berakibat perputaran uang di Desa Ngingas tidak bisa maksimal. ”Kami berharap persoalan itu segerah ditemukan solusinya,” katanya.
Zainuddin berharap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendukung penggunaan produk lokal dari Desa Ngingas dalam pelaksanaan program-programnya. Dinas terkait diimbau agar belanja ke perajin Ngingas. ”Itu bisa menjadi solusi bagi kami,” ungkapnya. (*)