KETIK, MALANG – Hutan Kota Malabar akan kembali menerapkan konsep baru sebagai wisata edukasi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang telah merencanakan penambahan jembatan kaca layaknya di kawasan wisata Gunung Bromo.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaja menjelaskan, terdapat ribuan pohon dari berbagai jenis dan varian yang dapat dijadikan bahan edukasi bagi pengunjung. Hal tersebut menjadi salah satu modal untuk membangkitkan kembali wisata edukasi di Hutan Kota Malabar.
Selama ini, hutan tersebut terkesan tidak terawat dengan baik. Kendati demikian, Hutan Kota Malabar menjadi penunjang nilai Kota Malang dalam penilaian Adipura.
"Kesannya terlihat kumuh tapi secara penilaian malah bagus. Saran dari akademisi, daun dan pelepah yang jatuh itu tidak perlu dibersihkan. Nanti akan membuat tingkat kesuburan di situ dan membuat aspek lain seperti kepadatan, itu mendukung," ujar Rahman, Jumat (17/4/2024).
Selain itu, sesuai dengan konsep jembatan kaca akan dirancang lebih besar dibandingkan kawasan wisata Gunung Bromo. Namun untuk merealisasikannya dibutuhkan biaya mencapai Rp9-10 miliar.
"Kalau ada CSR yang bisa mendukung secara konsep perencanaan, saya rasa ini adalah yang pertama dan terbaru di Jawa Timur khususnya di Kota Malang," ungkap Rahman.
Jembatan akan dipasang melintang di atas Hutan Kota Malabar. Nantinya di dalam jembatan akan dilengkapi dengan penampilan kesenian musik maupun kesenian lain.
Dengan demikian pengunjung yang berada di atas jembatan tetap dapat berkeliling melihat jenis-jenis pohon namun tetap dapat menikmati kesenian yang ada.
"Ini masih konsep. Pihak CSR sudah ditawari tapi akhirnya sifatnya untuk kali ini hanya pembenahan dari yang sudah ada. Karena kami sudah mengantongi perencanaannya, harapannya ada CSR lain yang hadir, yang nanti akan kami tuangkan di Hutan Kota Malabar," tutupnya.(*)