Badan Gizi Nasional Merinci Manfaat hingga Dampak Ekonomi Makan Gratis Prabowo-Gibran

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

10 Oktober 2024 23:30 10 Okt 2024 23:30

Thumbnail Badan Gizi Nasional Merinci Manfaat hingga Dampak Ekonomi Makan Gratis Prabowo-Gibran Watermark Ketik
Gibran saat uji coba MBG di SDN Klampis Ngasem III Surabaya. (1/7/2024) (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, JAKARTA – Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, sebagai pasangan presiden dan wakil presiden terpilih 2024, memiliki rencana besar terkait peningkatan gizi masyarakat.

Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah pembentukan Badan Gizi Nasional yang akan meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehari sekali.

Program ini bertujuan untuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap makanan sehat, terutama bagi kalangan kurang mampu, dan diperkirakan mulai dilaksanakan pada awal Januari 2025.

Program ini sedang dalam tahap uji coba di beberapa sekolah untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya sebelum diterapkan secara nasional.

Inisiatif tersebut diharapkan menjadi bagian penting dari kebijakan kesejahteraan sosial dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pola Pembagian MBG

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan pola pembagian program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dadan mengatakan, pola pembagian MBG ini dibagi berdasarkan tingkatan pendidikan.

Pertama, program MBG akan dibagikan kepada anak PAUD hingga SD kelas 2 pada pukul 08.00 karena jam pelajarannya hanya sampai pukul 10.00.

Kedua, kepada anak SD kelas 3-6 pembagian program MBG akan dijalankan tiap harinya pada pukul 09.00 karena masa pembelajarannya hanya sampai pukul 12.00.

Sementara itu, untuk tingkatan SMP-SMA akan dibagikan tiap pukul 12.00 karena masa belajarnya pukul 14.00-16.00.

"Pola pembagian MBG itu akan dijalankan dengan dasar uji coba yang telah dilakukan selama 9 bulan terakhir.

Ini dengan landasan karena kami sudah uji coba 9 bulan," kata Dadan dikutip dari Suara.com jaringan Ketik.co.id pada Kamis 10 Oktober 2024.

Anggaran MBG

Program Makan bergizi gratis akan menggelontorkan dana sejumlah Rp1,2 triliun setiap hari untuk menjalankan program (MBG).

Total belanja harian itu akan dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional bila program makan bergizi sudah beroperasi penuh dengan total kebutuhan anggaran Rp400 triliun untuk memberikan MBG ke 82,9 juta orang yang terdiri dari anak PAUD, SD, SMP, SMA, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia.

Dadan mengatakan, dari total belanja harian senilai Rp1,2 triliun itu, 75% nya akan penuh digunakan untuk program makan bergizi gratis.

Angka senilai Rp800 miliar per hari itu merupakan belanja produk-produk pertanian dan peternakan di daerah-daerah sebagai bahan baku dari program makan bergizi gratis yang terdiri dari daging, telur, sayur, serta susu.

"Dispending untuk intervensi untuk beli produk-produk pertanian, bahan baku, karena kami masak tiap hari deliver ke ibu hamil, menyusui, untuk dimakan tiap hari. Jadi kami akan spending dalam jumlah uang besar," tegasnya.

Program MBG ini memiliki anggaran yang besar setiap harinya karena menjangkau hingga 82,9 juta penerima manfaat.

"Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, itu kurang lebih Rp 800 miliar setiap hari,” kata Dadan.

Rincian kebutuhan MBG Prabowo-Gibran

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan Badan Gizi Nasional, ini adalah rincian dalam setiap pelayanan program ini untuk 3.000 anak, membutuhkan sekitar 200 kg beras, 350 kg ayam atau 3.000 butir telur, 350 kg sayuran, serta 600 liter susu per hari.

Misalnya, jika dalam satu pelayanan membutuhkan 350 kg sayuran setiap hari, maka koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa mengoordinasi para petani untuk menanam sayuran yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Sama halnya dengan kebutuhan 600 liter susu per hari, jumlah tersebut setara dengan produksi 60 ekor sapi untuk satu satuan pelayanan.

"Dari hasil percontohan kami di satuan pelayanan dengan layanan terhadap 3.000 anak setiap hari dibutuhkan 200 kilogram beras, 350 kilogram ayam, atau 3.000 telur, dan 350 kilogram sayur, serta susu 600 liter sehari," kata Dadan.

Dampak MBG bagi ekonomi Indonesia

Dadan menjelaskan rincian manfaat Program MBG Prabowo ditargetkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, dari sisi belanja pemerintah atau government.

Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi di bawah kepemimpinannya bisa mencapai 8% dari yang satu dekade terakhir dipimpin Jokowi hanya tumbuh kisaran 5 persen.

"Saya sebetulnya kemarin di Kementerian Keuangan didorong agar spending badan gizi lebih awal untuk dorong pertumbuhan ekonomi di kuartal I dan kuartal II," ucapnya.

Dadan mengatakan setiap satuan pelayanan akan mengakomodir kebutuhan makan gratis dari 3.000 anak sekolah per kecamatan. Nantinya, akan ada tiga pegawai Badan Gizi yang ditugaskan di masing-masing satuan pelayanan.

"Tahun depan (2025) minimal 5.000 satuan pelayanan. Awal (penyaluran makan gratis) 3 juta anak dulu, nanti naik 6 juta di April (2025), dan di Juli (2025) 15 juta," jelas Dadan.

Dadan merincikan, bila 30.000 satuan layanan itu telah tersedia, maka tiap satuan layanan membutuhkan 3 orang yang dikhususkan bagi pegawai Badan Layanan Gizi, sisanya sekitar 46 orang akan menjadi juru masak, dan 1 orang manager satuan layanan, sehingga total ada 50 orang pekerja dalam satuan layanan.

"Karena itu pegawainya lokal, ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak remaja, itu yang disatuan pelayanan saja, tidak termasuk petani yang memasok," pungkas Dadan. (*)

Tombol Google News

Tags:

program MBG Prabowo-gibran Makan bergizi gratis Rincian anggran MBG pola pembangian MBG manfaat MBG