KETIK, MEDAN – Perum Bulog Kanwil Sumut serbu sekitar 6.000 ton beras di Sumatera Utara. Hal ini dilakukan untuk mengejar target serapan pada tahun 2023 sebesar 38.745 ton.
Pimwil Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu mengatakan, angka 6000 ton beras tersebut merupakan hasil serapan dari Januari hingga awal Februari 2024. Target serapan sendiri masih menggunakan angka yang sama di tahun 2023 lalu.
"Beras itu kami diperoleh secara komersial dari panen di beberapa wilayah di Sumut," kata Arif, Rabu (7/2/2024).
"Untuk target serapan saat ini masih pake tahun 2023. Untuk 2024 ini masih menunggu keputusan dari pusat," imbuhnya.
Lebih lanjut, untuk tahun 2023 dari target serapan sebesar 38.745 ton beras yang ditetapkan pemerintah, Bulog Kanwil Sumut hanya mampu mencapai angka sebesar 28.882 ton atau sekitar 75 persen dari yang ditetapkan.
Hal yang menjadi tantangan dalam pemenuhan target tersebut adalah harga yang tinggi di petani, dimana petani bisa menjual beras dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp9.950 per kkilogram menjadi sekitar Rp 12 ribuan per kilogram.
"Selain itu juga frekuensi panen juga menjadi yang memiliki andil besar dalam upaya pemenuhan target," tambahnya.
Terkait bisnis beras komersial, pada 1 Januari hingga 28 Desember 2023, Bulog Sumut mencatatkan realisasi penjualan 27.068 ton atau senilai Rp 322,667 miliar.
Untuk cadangan Bulog Kanwil Sumut masih memiliki lebih dari 23 ribu yang tersimpan di delapan gudang miliknya. Dan dijadwalkan puluhan ribu ton beras tambahan akan didatangkan hingga akhir 2024.
"Kita menargetkan mampu mendatangkan hingga 200 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) sepanjang 2024," tutupnya.(*)