KETIK, SURABAYA – Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya harus menghadapi kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap hari. Kemacetan ini tidak hanya berdampak pada pemborosan bahan bakar, tetapi juga ekonomi karena banyak kegiatan yang terhambat.
Berangkat dari hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membangun sarana transportasi baru yakni taksi air dengan memanfaatkan sungai brantas dan kalimas yang melewati Kota Surabaya.
Taksi air ini akan menjadi sarana transportasi baru yang bebas macet karena jalurnya tidak bercampur dengan kendaraan lain. Selain itu, dengan adanya taksi air ini akan kembali jalur maritim Surabaya yang sejak dulu dikenal sebagai kota pelabuhan.
"Sebagai kota maritim, kita memanfaatkan air untuk transportasi," kata Wali Kota Eri, Selasa (20/8/2024).
Eri Cahyadi menambahkan, jalur taksi air ini direncanakan akan membentang dari kawasan Gunungsari hingga ke Petekan. Ia telah menjalin koordinasi dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya terkait pengembangan taksi air selanjutnya.
"Maka yang akan kita mulai itu insyaallah dari Gunungsari sampai ke Petekan. Nanti kita juga akan mencoba itu, jadi nanti mulai Gunungsari, kita buat hub-nya di situ, kita nanti ada feeder," tambahnya.
Sementara itu terkait penyediakan kapal, mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan. Sehingga dana yang dikeluarkan tidak seluruhnya berasal dari APBD tetapi juga dari dana CSR pihak swasta atau corporate.
"Untuk pengadaan kapalnya kita akan mengajak pihak swasta untuk berpartisipasi," pungkasnya.(*)