KETIK, PALEMBANG – Kapal Jukung Bintang Kejora yang meledak dan terbakar, Senin malam (1/4/2024) di Sungai Musi kawasan 3-4 Ulu, SU 1, Palembang, mengakibatkan empat orang yang berada di kapal menjadi korban.
Saat ini, team SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap Mandut (25) warga jalur 13 Kabupaten Banyuasin, salah satu anak buah kapal (ABK). Sedangkan Dedi (32) pemilik kapal dan Krisno (22) mengalami kritis masih dirawat di Rumah Sakit, untuk 1 orang atas nama Askolani, Nahkoda Kapal (60) meninggal dunia.
Senin malam itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol. A. Rachmad Wibowo, S.I.K. juga terlihat menyempatkan diri meninjau langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin, S.E, didampingi Kasubsi Operasinya Manca Rahwanto, S.E mengatakan, satu team Rescue Kantor Basarnas Palembang lengkap dengan peralatan SAR Air telah melakukan pencarian terhadap korban.
"Dari informasi yang didapat, kapal Jukung bintang kejora dengan jumlah POB 4 orang bermuatan minyak jenis pertalite dan solar mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBB apung 3-4 ulu."Jelas Raymond Selasa (2/4/2024).
Lanjutnya, setelah mengisi BBM kapal Jukung tersebut tetap bersandar di SPBB Apung hingga malam hari. Namun, tiba-tiba sekitar pukul 21.15 Wib kapal jukung tersebut meledak dan terbakar.
"Pencarian hari ini sudah kita mulai sejak pukul 07.00 wib pagi tadi bersama dengan potensi SAR seperti TNI AL, Polairud, KSOP, Damkar, PMI dan Masyarakat,"ungkapnya
Sementara, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Suggihartono S.I.K., M.H. mengungkapkan, kapal itu mengisi bahan bakar mereka sendiri dan juga mengisi bahan bakar yang untuk didistribusikan kedaerah pelosok.
"Kita melihat di lokasi telah porak-poranda, jangkar kapal jukung terlempar di Atap SPBB ini, karna kuatnya ledakan,” ungkapnya.
Dirinya juga menyanpaikan, dari hasil identifikasi permasalahan ini, sumber ledakan berasal dan titik awal ledakan terjadi, karna melihat kondisi kapal jukung yang serpiha kayunya terlempar ke bagian SPBBnya dan Jangkarnya sampai terpental ke atap SPBBnya.
"Dapat kami simpulkan ledakan dari kapal jukung tersebut, kapal jukung ini berisi bahan bakar pertalite serta solar,” jelasnya.
Sedangkan, untuk korban yaitu Nahkoda Kapal bernama Askolani meninggal dunia saat ditemukan di perairan pelabuhan Bombaru, sementara Mandut masih dalam pencarian.
"Kami berusaha dan sedang berbagi tugas dalam hal ini, terdiri dari penyidik Polrestabes Palembang, penyidik dari Satpolair dan penyidik dari Polsek Su 1 Palembang,”tutupnya.