KETIK, JEMBER – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi corak dan motif kain batik hasil dari kearifan lokal kota/kabupaten se-Jawa Timur.
Hal itu disampaikannya saat membuka Jambore Batik 2023 di Wisata Puncak Rembangan, Kabupaten Jember pada Jumat (28/7/2023) sore. Jambore Batik akan digelar selama tiga hari yaitu pada tanggal 28-30 Juli 2023.
Wagub Emil mengomentari bahwa batik ini merupakan warisan nenek luhur yang bisa memegang kelas dunia. “Oleh karena itu, kita perlu bangga. Motif dan corak yang ada di sini merupakan kreativitas yang sangat beragam,” ujarnya.
Banyak teknik yang digunakan untuk membuat batik, menurutnya, tidak akan tertandingi bahkan oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) sekalipun. Karena terlihat jelas bedanya antara yang dibuat oleh computerised printing dengan corak tulis buatan tangan manusia.
"Ke depan mari kita lebih optimis lagi. Pengrajin batik jangan ragu menggenjot produksi dan kreasinya. Ekonomi kita akan terus pulih. Kalau ekonomi pulih, masyarakat bakal lebih makmur," ulas Emil.
Sementara, Bupati Jember, Hendy Siswanto mengaku bahwa pelestarian warisan budaya juga tugas bagi pemkab. Parade Batik 2023 dinilai merupakan kesempatan yang tepat untuk mengawal.
"Kami ini sangat perhatian dengan batik karena kearifan lokal yang merupakan kekuatan budaya untuk anak cucu kita. Jadi harus serius agar batik bisa bertahan," tuturnya.
Disamping mendongkrak ekonomi kreatif, harus dilakukan pendekatan kepada generasi muda agar kekayaan leluhur nusantara tidak tergerus dengan masuknya budaya asing secara masif.
“Kalau lupa dengan budaya, akan menjadi masalah besar. Semoga kegiatan hari ini menjadi kegiatan yang berkah,” harapnya.
Tak lupa, Hendy juga mengajak setiap pembatik untuk bisa mengeksplore Jember. “Silahkan berkeliling, ada wisata yang bisa dinikmati. Semua wisata di Jatim memang luar biasa, tapi berikan saran untuk wisata di Jember agar lebih bagus lagi,” tandasnya.(*)