KETIK, MALANG – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang berupaya melakukan antisipasi terhadap kenaikan bahan pokok di pasaran. Antisipasi tersebut salah satunya dilakukan dengan intervensi dan menjamin ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi turut menanggapi persoalan tersebut. Menurutnya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Tak hanya faktor cuaca, naiknya permintaan masyarakat juga memberikan dampak yang cukup signifikan.
"Hukum pasar pasti berjalan. Permintaan naik, suplay kurang, pasti harga naik. Bisa juga karena hasil tanam, pasti pengaruh cuaca besar sekali sehingga mempengaruhi panennya. Ya, segera kami adakan operasi pasar," ujar Eko, Kamis (15/2/2024).
Namun ia akan memastikan bahwa pasokan bahan pokok di Kota Malang masih aman dan terkendali. Untuk itu tak menutup kemungkinan intervensi melalui operasi pasar akan tetap digencarkan.
Salah satu komoditas yang sempat mengalami kenaikan harga ialah beras. Per Selasa (13/2/2024) untuk harga beras premium eceran menyentuh angka Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kilogram.
Sebelumnya harga beras tersebut masih berada Rp 13.000 per kilogram. Namun dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) harga beras premium di pasaran Kota Malang mengarami penurunan yaitu Rp 14.933 per kilogram.
Bahan pokok lain seperti cabai dan tomat mengalami kenaikan harga. Salah satu pedagang di Pasar Klojen yakni Sulistiyani menjelaskan harga cabai rawit mengalami kenaikan cukup signifikan.
Dari harga awal yang semula hanya Rp 26.000 per kilogram, menjadi Rp 45.000. Namun saat harga tersebut mengalami penurunan menjadi Rp 37.000 per kilogram.
Sedangkan untuk cabai merah besar dari Rp 30.000, pada Selasa lalu menjadi Rp 60.000 dan kini kembali naik menjadi Rp 69.667 per kilogramnya.
"Jadi naiknya sampai dua kali lipat. Cabai merah besar juga harganya tidak turun-turun, mungkin sudah sebulan ini. Sedangkan yang cabai rawit sebenarnya sudah turun, tapi beberapa minggu kemarin sempat naik lagi," ungkap Sulis.
Selain itu harga tomat juga menjadi keluhan di kalangan masyarakat sebab mengalami kenaikan harga hingga dua kali lipat darinharga normal. Biasanya harga tomat Rp 10.000 per kilogram namun saat ini mengalami kenaikan hingga Rp 17.833.
"Padahal tomat banyak dicari, pasangannya sama cabai. Jarang sekali naik kalau tomat, tapi ini sudah sebulan lebih tidak turun. Malah yang turun hanya sayuran seperti kubis, sawi putih dan lainnya. Kalau bawang merah dan bawang putih relatif stabil," ungkap Sulis. (*)