KETIK, MALANG – Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur III Malang menggelar pasar takjil dan pangan murah yang berlangsung sejak 25-31 Maret 2023. Mengusung tema Nawa Bumi Nitimira, 30 pelaku UMKM Malang Raya dihadirkan untuk memasarkan dagangannya.
Selaras dengan tema, Perwakilan Bakorwil III Malang, Andhi Prasetyo mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan kemakmuran yang ada di wilayah kerja.
"Pimpinan menghendaki ada Nitimira yanb artinya kesemakmuran. Jadi maksudnya beliau, agar di wilayah kerja Bakorwil III ini bisa menjadi makmur. ini rangkaian kedua dari Ramadan Vaganza (Ramanza) yang terdiri dari pasar takjil dan gelar pangan murah," ujar Advisor East Java Super Corridor (EJSC) Malang itu pada Rabu (27/3/2024).
Dalam pasar takjil, para pelaku UMKM dapat berjualan dengan bebas tanpa perlu mengkhawatirkan biaya sewa. Selain itu mereka juga diperkenankan berjualan hingga malam hari.
"Biasanya kegiatan ini digelar selama dua hari, tetapi banyak UMKM yang menghendaki sampai malam. Tahun lalu kita hanya sampai pukul 16.00 WIB, sekarang sampai 20.00 WIB. Akhirnya kita konsepkan UMKM bisa berjualan sampai malam," lanjutnya.
Banyak pelaku UMKM yang merasa terfasilitasi dengan kegiatan tersebut. Digelarnya pasar takjil di halaman Kantor Bakorwil III Malang juga sebagai bentuk terbukanya akses masyarakat. Sehingga masyarakat dapat leluasa memanfaatkan kantor tersebut, alih-alih hanya untuk keperluan administrasi.
"Ini langkah kita sebagai fasilitator agar UMKM bisa menjual produknya, mereka cukup excited. Memang Bakorwil menghendaki kantor ini menjadi tempatnya masyarakat. Bukan hanya untuk tempat adminsitrasi saja tapi juga jadi ruang-ruang publik yang bisa diakses masyarakat," tambah Andhi.
Sejak pertama kali digelar hingga saat ini, semakin banyak masyarakat yang berkunjung untuk berburu takjil. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya penjualan beberapa pelaku UMKM.
"Saya tanya ke penjual, di hari pertama laku berapa Rp 57.000, terus hari kedua berapa Rp 250.000. Dari sini kelihatan kalau mereka semangat dan kita sampaikan bahwa acara ini mulai pagi sampai malam," ujarnya.
Selain itu kegiatan pangan murah juga banyak diminati masyarakat. Di sana telah tersedia beras, minyak goreng, telur, hingga gula dengan harga yang cenderung lebih murah.
Pasar takjil yang digelar di halaman Bakorwil III Malang. (Foto: Lutfia/Ketik)
"Gerakan pangan murah itu selalu ditunggu karena event tahunan dan responnya luar biasa. Apalagi yang biasanya hanya dua hari sekarang jadi seminggu. Ini yang membuat masyarakat lebih antusias," paparnya.
Selain pasar takjil dan pangan murah, juga ada panggunv hiburan serta beragam kegiatan dari komunitas serta pelaku kreatif. Beragam lomba dan aktivitas dari komunitas olahraga pun tak ketinggalan untuk turut serta.
"Besok Jumat ada gathering komunitas Run Rayon Malang. Sabtu ada lomba vokal anak, poundfit 50 orang, kemudian closing party ada riding dari Rodalink yang start dari rodalink, dan finish di Bakorwil Malang," jelasnya.
Sementara itu Ninik (42) merasa senang sebab mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Setiap harinya, penjual sosis balar dan pentol pedas dari Gadang, Kota Malang itu bisa memperoleh keuntungan hingga Rp 200.000.
"Saya di sini mulai jam 13.30 WIB sampai habis maghrib. Saya jualannya pindah-pindah, ikut event-event. Jualan seperti ini sudah 2 tahunan dan kebetulan asa yang kasih tahi di Bakorwil ada event akhirnya saya daftar. Di sini stannya gratis," ujarnya.(*)