KETIK, SURABAYA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2021 membangun Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya. Pembangunan dilakukan sejak September 2021 dan diselesaikan pada tanggal 31 Mei 2022. Pembangunan AMN Surabaya dilaksanakan melalui anggaran tahun 2021/2022.
AMN Surabaya dibangun dengan memanfaatkan lahan milik Pemprov Jawa Timur seluas 9.975 meter persegi. Lokasinya tepat di sebelah gedung arsip Pemprov Jawa Timur.
Bangunan AMN Surabaya terdiri dari 2 tower setinggi 5 lantai dengan mengadopsi konsep arsitektur tropis yang mengimplementasikan prinsip Bangunan Gedung Hijau. AMN dibangun sebagai respon konkret Presiden RI atas aspirasi 50 tokoh Papua pada pertemuan 10 September 2019 di Istana Negara.
Mereka menyampaikan kepada Kepala Negara gagasan dibangunnya Asrama Mahasiswa yang dapat berperan sebagai kawah candradimuka generasi muda multi-kultur, cinta NKRI, serta berdaya saing tinggi di berbagai bidang.
Asrama Mahasiswa Nusantara yang berada di Surabaya, Jawa Timur, saat ini sudah ditempati 410 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah yang berkuliah di perguruan tinggi yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
Pembangunan AMN merupakan program bersama bangsa yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dengan melibatkan beberapa Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Lahan AMN disiapkan oleh Pemprov dan pembangunan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
Presiden RI menugaskan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menjadi katalisator dalam rangka merealisasikan pembangunan AMN di sejumlah kota di tanah air. Selain di Surabaya, AMN rencananya juga akan dibangun di 6 kota yang berada di 5 provinsi, yaitu di Surabaya, Makassar, Minahasa, Bantul, Jakarta Selatan, dan Malang.
AMN merupakan upaya nyata BIN untuk meningkatkan nasionalisme sekaligus memperkuat rasa toleransi antar suku, agama dan ras. Nasionalisme dan toleransi di kalangan generasi muda yang memang harus ditanamkan sejak dini dari lingkungan terkecil, yaitu dalam keluarga dan dunia pendidikan.
Namun, nilai-nilai Pancasila dan kesadaran berbhinneka tunggal ika, harus terus diimplementasikan, khususnya di lingkungan kampus, dalam hal ini bagi kelompok mahasiswa.
Terkait sarana dan prasarana AMN, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merasa puas dengan pembangunan AMN yang menurutnya memiliki kualitas bangunan dan lansekap yang baik. "Kualitas bangunan dan lansekap cukup memuaskan," tulis Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Ditjen Cipta Karya, M Reva Sastrodiningrat mengatakan, AMN yang dikerjakan mulai September tahun 2021 telah selesai sesuai perkiraan pada Mei 2022. Nantinya, AMN akan dihibahkan dan dikelola oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Reva menjelaskan bahwa AMN Surabaya terdiri dari dua blok bangunan setinggi lima Lantai dengan selasar penghubung di antara bangunan. Blok satu untuk asrama perempuan, sementara yang lainnya laki-laki.
"Bangunan asrama terdiri dari 2 tower setinggi 5 lantai dengan jumlah unit 188 kamar untuk menampung 528 mahasiswa," kata Reva pada Jumat (25/11/2022).
"Fasilitas pendukung pengembangan kompetensi mahasiswa juga dibangunan seperti perpustakaan/ruang baca, ruang belajar bersama, ruang seni, laboratorium, lapangan olahraga, ruang pembinaan entrepreneurship, dan lansekap," Lanjut Reva.
Direktur Bina Penataan Bangunan, Boby Ali Azhari juga mengatakan, fasilitas yang dibangun di AMN Surabaya tidak hanya menyediakan hunian. Tetapi juga dilengkapi fasilitas untuk pengembangan kompetensi mahasiswa.
"Seperti perpustakaan atau ruang baca, ruang belajar, ruang seni, laboratorium bahasa, lapangan olahraga, ruang pembinaan entrepreneurship, kebun, serta ruang komunal lainnya," tutup Boby. (*)