Akses Jalan Rusak, Kawasan Wisata Banjulan Nganjuk dan Jolotundo Dikeluhkan Wisatawan

Jurnalis: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Muhammad Faizin

21 Agustus 2024 12:29 21 Agt 2024 12:29

Thumbnail Akses Jalan Rusak, Kawasan Wisata Banjulan Nganjuk dan Jolotundo Dikeluhkan Wisatawan Watermark Ketik
Akses jalan rusak, arah menuju tempat wisata, desa bajulan.(isk/ketik.co.id)

KETIK, NGANJUK – Kabupaten Nganjuk merupakan daerah pariwisata dengan sektor unggulannya pegunungan. Namun di beberapa ruas jalan kabupaten masih terdapat jalan rusak parah.

Selain jalan rusak, beberapa akses jalan desa menuju tempat wisata di sepanjang desa terdapat banyak lubang, dan tidak merata.

Jika wisatawan sedang melakukan aktivitas jalan-jalan seperti menggunakan motor ataupun sepeda membuat tak nyaman, karena kerap kali harus melewati beberapa jalan berlubang.

Pantauan di akses jalan menuju tempat wisata pada Rabu (21/8/2024) suasana masih sepi ada beberapa wisatawan lokal yang melakukan aktivitas travelling di tengah hutan.

Namun, sangat menganggu akses jalan di objek wisata Bajulan dan Jolotundo, di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, mengganggu pengendara yang harus menghindar dari jalan berlubang.

Jalan yang rusak dan berlubang berada di Desa Karangsono, Kecamatan Loceret. Pintu masuk awal bila menuju ke tempat wisata Bajulan dan Jolotundo. Kemudian titik lainnya berada di Desa Genjeng, agak tersendat karena jalan tidak rata.

Beberapa jalan berlubang apabila hujan menggenang sehingga menyebabkan kubangan air yang cukup tinggi sekitar 30 cm sampai 50 cm.

Wisatawan asal Jombang, Dzulfi (30) mengatakan seharusnya akses jalan wisata menjadi prioritas pembangunan. "Ya ini kan akses umum, dan dirasakan banyak orang harusnya jalannya bagus," kata Dzulfi saat berbincang dengan wartawan.

Ia mengatakan jika sedang ramai, pasti membuat wisatawan terjebak kemacetan. Terutama jika masuk kawasan jalan berlubang pasti banyak yang menghindar.

Wisatawan lainnya Susilo (28) asal Madiun mengatakan, akses jalan yang berlubang memang tidak sepanjang jalan menuju wisata. Namun ada beberapa titik.

"Tapi bagi kami cukup mengganggu, apalagi jika jalan berlubangnya tepat berada di tengah-tengah, kadang harus menghindar," ucapnya.

Warga Desa Karangsono, Supar (45) mengatakan jalan berlubang dan tidak merata di objek wisata Bajulan dan Jolotundo sudah lima tahun tidak diperbaiki.

"Memang awalnya lubang-lubang kecil, tapi kan ini tempat wisata banyak dihadiri orang dari berbagai daerah, ibaratnya jadi wajah pariwisata harusnya diperbaiki segera," kata Supar.

Menurutnya jalan berlubang itu kalo turun hujan menggenang dan menjadi becek. "Apalagi kalau ramai jadi penyebab kemacetan jalan," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disporabud) Kabupaten Nganjuk, Sri Handariningsih mengakui masih adanya banyak jalan rusak di sepanjang objek wisata Bajulan dan Jolotundo.

"Untuk pemeliharaan jalan itu kami sudah minta ke Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Nganjuk. Namun belum kunjung diperbaiki," kata Sri Handariningsih kepada wartawan.

Menurutnya jalan rusak yang paling parah berada di Desa Karangsono dan Genjeng, sudah banyak wisatawan yang mengeluhkan dari kendaraan wisata.

"Adapun kalo lagi ramai menyebabkan kemacetan parah," pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Akses jalan rusak menuju tempat wisata. Kabupaten Nganjuk Wisata