KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna mengungkapkan saat ini sering kali kita melihat berbagai anomali kehidupan masyarakat baik yang bersifat agresif. Seperti perkelahian antar mahasiswa, tawuran antar pelajar, maraknya peredaran narkoba, mewabahnya geng motor, kenakalan remaja, tindakan asusila serta perilaku menyimpang lainnya.
"Sedangkan yang bersifat represif seperti sikap apatis, indisipliner, kurangnya tanggungjawab dan lain-lain banyak terjadi di kalangan generasi muda," kata Bupati Bandung, saat kegiatan Ajengan Masuk Sekolah di SMAN 1 Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Kamis (27/7/2023).
"Hal ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh derasnya arus budaya luar yang masuk ke negara kita sebagai konsekuensi mudahnya akses informasi. Melainkan juga disebabkan oleh lemahnya sistem filter terhadap budaya-budaya eksternal karena bangsa kita sudah lupa pada akar budayanya sendiri," ungkap bupati.
Budaya yang dimaksud tidak hanya yang berwujud benda-benda hasil karya manusia (material), melainkan juga yang menyangkut suatu komplek aktivitas, serta tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial), serta suatu komplek dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
"Pendidikan keagamaan melalui program Ajengan Masuk Sekolah ini, bertujuan untuk meningkatkan budaya mengaji masyarakat, terutama di usia sekolah," jelas Bupati Dadang Supriatna.
Lebih penting lagi, melalui program ajengan masuk sekolah ini untuk memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur'an.
"Harapan saya selaku kepala daerah adalah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, memperkuat karakter penerapan nilai-nilai keagamaan sesuai visi Kabupaten Bandung yang agamis," ucap Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat kegiatan Ajengan Masuk Sekolah di SMAN 1 Kec Pangalengan, Kamis (27/7/23).(Foto:Diskominfo)
Oleh karena itu, Kang DS mengungkapkan atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung turut menyampaikan apresiasinya atas agenda Ajengan Masuk Sekolah ini sebagai upaya unsur pentahelix mendorong pembangunan khususnya sumber daya manusia (SDM).
"Perlu saya sampaikan bahwa dalam visi mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang Bedas, Pemkab Bandung menempatkan bidang pendidikan pada misi kedua dalam pembangunan daerah," ujarnya.
Pada misi itu disebutkan, yakni menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata melalui pembangunan sekolah baru, yaitu 28 unit SMP dan mengajukan 22 unit SMA ke Pemerintah Provinsi Jabar.
"Untuk capaian indikator pendidikan berupa angka Harapan Lama Sekolah (HLS) tahun 2022 masih sama dengan tahun 2021 sebesar 12,70 tahun. Sedangkan angka rata-rata lama sekolah (RLS) tahun 2022 sebesar 9,08 tahun mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 9,07 tahun," sebutnya.
Kang DS berharap agenda Ajengan Masuk Sekolah ini harus dapat mendorong agar program Kabupaten Bandung dapat terlaksana dengan optimal dan bersinergi dengan program yang diusung oleh jajaran Ajengan Masuk Sekolah Kabupaten Bandung.
"Perlu kita ingat, ke depan kita dihadapkan pada tantangan era globalisasi dan era bonus demografi, di mana kualitas generasi muda harus terus ditingkatkan agar bisa bersaing dengan bangsa lain," kata dia.
Kang DS juga berharap generasi muda yang saat ini tengah menuntut ilmu sebagai pelajar, bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kompetensi, inovasi dan sumber daya manusia (SDM). "Tentunya dibarengi dengan ilmu agama yang baik," harapnya.
"Semoga kegiatan Ajengan Masuk Sekolah dapat memberikan manfaat bagi semua masyarakat Kabupaten Bandung," pungkasnya.(*)