KETIK, BANDUNG – Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah mengapresiasi berdirinya koperasi umat di kalangan Ormas Islam Persatuan Islam (Persis).
Menurut Najib, dengan adanya koperasi simpan pinjam, sebenarnya warga bisa terhindar dari jeratan bank emok atau bank keliling. Untuk itu pemberdayaan koperasi umat Jamiyah Persis harus didorong bahkan kalau perlu pemerintah memberikan bantuan modal bagi koperasi.
"Saya ini sedang berkampanye ingin melawan bank emok. Tapi saya tidak bisa sendirian, ayo kita bersama-sama perangi bank emok. Jangan biarkan masyarakat kita terjebak rentenir," seru Najib saat jadi narasumber Sosialisasi Edukasi Program da Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di PC Persis Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (25/6/2023).
Dengan adanya koperasi umat dari Persis, hal ini akan membantu untuk menjauhkan jam'iyyah Persis dari praktik rentenir. Bahkan Najib berharap, pengajian rutin yang diadakan Persis, bisa membentuk kooperasi-koperasi yang baru. Sebab menurutnya banyak contoh koperasi didirikan, berawan dari kumpulan pengajian rutin atau bisa juga dari lingkungan masjid jami dengan mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
"Ibu-ibu pengajian seperti dari Peristri bisa membentuk koperasi. Mengenai legalitasnya, insya Allah nanti kita bantu buatkan. Selain itu juga kita akan bantu untuk penyuluhan. Di Komisi XI DPR RI kami punya beberapa tenaga ahli yang bisa memberikan penyuluhan pendirian koperasi," ujarnya.
Najib menyatakan koperasi mampu mengangkat ekonomi umat dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dengan demikian, anggota Fraksi PAN DPR RI ini berharap masyarakat bisa kembali ke soko guru perekonomian hasil karya anak bangsa yaitu koperasi.
"Masyarakat jika butuh modal Rp 5 jua hingga Rp 10 juta, lebih baik pinjam ke koperasi simpan pinjam yang ada di daerahnya masing-masing. Jangan paksaan pinjam ke bank apalagi ke bank emok atau rentenir," saran Najib. (*)