KETIK, SURABAYA – Semangat yang ditunjukkan Agus Yusuf Endang Kresno Raden patut menjadi contoh. Meskipun memiliki kekurangan fisik, dia tetap semangat mengumpulkan uang untuk bisa naik haji. Pria yang merupakan pelukis difabel ini pun tahun ini berangkat ke tanah suci dalam kloter 15 asal Kabupaten Madiun.
"Saya baru daftar haji pada 2011 dan sempat tertunda keberangkatan hajinya karena pandemi, Alhamdulillah pada 2016 dan 2018 saya berkesempatan pergi umroh sebelum berangkat haji," ucap Agus, Rabu (31/5/2023).
Agus mengatakan dirinya selalu menyisihkan hasil dari lukisan yang laku terjual untuk berangkat haji. "Alhamdulillah saya bisa berangkat tahun ini menjadi rasa haru buat saya karena bisa memenuhi keinginan terbesar saya," ucapnya.
Dengan menggunakan kaki dan mulut sebagai ganti kedua tangannya untuk melukis. Berkat talenta besar yang dimilikinya, dia sekarang menjadi anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMPFA) yang berpusat di Switzerland.
"Awalnya, secara tak sengaja pada 1989 tetangga membaca pengumuman di majalah HAI. Di situ tertulis bahwa asosiasi tersebut membutuhkan pelukis difabel untuk bergabung bersama," ucapnya.
Agus Yusuf memulai karier di AMFPA dari tingkat awal Student Member hingga kini di Associate Member. "Target saya menjadi Full Member yang merupakan tingkat tertinggi. Penilaian tiap tingkat berdasarkan bobot kualitas lukisannya, " terang bapak dua anak ini.
Sejak bergabung AMFPA, Agus Yusuf mulai melebarkan sayapnya go international. Dia pun ikut pameran-pameran lukisan di berbagai negara mulai Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Tiongkok hingga Benua Eropa seperti Austria dan Spanyol.
Sebagai anggota AMFPA, jika ada peminat ingin membeli lukisannya, mereka bisa melihat koleksi nya melalui website AMFPA.
"Setiap tahun saya setor ke AMFPA sekitar 10-12 lukisan. Yang saya utamakan adalah kualitasnya, jadi bukan asal lukisan, " tutur pria kelahiran 57 tahun lalu ini. (*)