KETIK, JAKARTA – Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) mencatat sejumlah kejadian menonjol masa operasional haji. Kepala Daerah Kerja Bandara di Arab Saudi, Haryanto mengatakan, selain jemaah sakit, ada pula yang kehilangan paspor setiba di bandara Prince Muhammad bin Abdul Aziz (MBAA), Madinah, Minggu (28/5/2023)
"Ada satu yang kehilangan paspor. Kita lakukan langkah cepat berkoordinasi dengan KJRI untuk membuat SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor)," kata Haryanto.
Bahkan terdapat jemaah yang salah visa, hingga sempat tertahan di imigrasi MBAA.
"Kemudian ada jemaah haji kloter 13 SOC yang mestinya menggunakan visa haji, tapi yang keluar visa umrah. Sehingga jemaah haji itu ditahan imigrasi. Tapi bisa kita selesaikan setelah berkordinasi dengan stake holder di Saudi maupun Indonesia," sambung Haryanto
Jemaah Wafat
Pada kesempatan yang sama, Suharyanto mengonfirmasi empat jemaah Indonesia meninggal dunia di Madinah.
"Sampai hari ini sudah ada empat jemaah yang wafat di Arab Saudi. Mekanismenya, setelah keluar Certificate of Death dari RS kemudian dilakukan pemakaman sesuai prosedur yang ada di Saudi," tutur dia.
Keempat jemaah yang wafat, yakni:- Suprapto Tarlim Kertowijoyo, asal Kabupaten Demak kloter tiga Embarkasi Solo (SOC 03), meninggal Kamis (25/5/2023) pukul 04.00 WAS di Hotel Abraj Taba, Madinah.
- Achmad Suhadak, kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB-09) meninggal dunia tidak lama setelah mendarat di Bandara Madinah, Sabtu (27/5/2023) pagi waktu Arab Saudi (WAS).
- Lengen Dalem Dussalam, dari kloter 1 Embarkasi Surabaya (SUB-01), meninggal hari Sabtu (27/5) pukul 23.30 WAS.
- Ibnu Sahid Dasjil, dari kloter 2 Embarkasi Surabaya (SUB-02), wafat pada Minggu (28/5) pukul 19.30.
Haryanto mengingatkan, suhu di Madinah saat ini 39-41 derajat celcius. "Jemaah haji Indonesia setelah tiba di Saudi jangan lupa membawa air minum, jangan sampai dehidrasi," katanya.(*)