KETIK, SURAKARTA – Tujuh desa di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo tergenang banjir. Banjir disebabkan tingginya aliran Bengawan Solo, dan intensitas hujan yang mengguyur.
Camat Grogol Herdis Kurnia Wijaya mengatakan desa yang terdampak berada di Telukan, Kadokan, Kwarasan, Madegondo, dan Cemani. Kawasan yang tergenang air memang merupakan daerah langganan banjir.
"Di Desa Telukan ada sekitar 30 jiwa dari tiga kampung yang terdampak. Di Kadokan ada 320 jiwa dari dua kampung. Lalu di Kwarasan, Tanjunganom, Ngasinan sekitar 800 jiwa. Di Madegondo sekitar 385 jiwa, dan di Cemani mulai masuk rumah di dua kampung. Jadi sekira 1.500 jiwa yang terdampak," kata dia kepada awak media, Kamis (16/2/2023).
Ketinggian air bervariatif dari 30 sentimeter hingga 1 meter. Herdis mengatakan, air mulai menggenang rumah warga sekitar pukul 16.00 WIB.
Hal ini membuat tim SAR melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di rumah mereka. Evakuasi menggunakan perahu karet.
"Menjelang magrib tadi di Madegondo kita melakukan evakuasi. Kebetulan di sana ada beberapa lansia yang sakit dan balita. Saat ini posisinya sudah di puskesmas," ucapnya.
Herdis menuturkan lokasi yang terdampak banjir ini sudah menjadi langganan banjir sehingga warga sudah siap. Sejumlah lokasi menjadi tempat pengungsian di masing-masing desa. Saat ini, dapur umum sudah didirikan di kawasan yang terdampak banjir. (*)