KETIK, MALANG – Website resmi Pemkot yang dikelola Diskominfo Kota Malang telah 37 kali diserang oknum tak bertanggung jawab sepanjang Januari hingga Oktober 2023. Sebagai upaya deteksi dini serangan, diluncurkan sistem Malang Kota-CSIRT, Rabu (8/11/2023).
Kepala Diskominfo Kota Malang, Muhammad Nur Widianto menjelaskan CSIRT merupakan mandat yang disampaikan langsung oleh Pemerintah Pusat. Kota Malang sendiri menjadi daerah ke-15 di Jawa Timur yang membentuk CSIRT.
"Kita mengindahkan arahan dari Pemerintah Pusat. Kalau bicara teknologi IT kan terus tumbuh kembang. Tapi beriringan dengan hal tersebut tentu muncul ragam tantangan, di antaranya serangan siber. Maka kota/kabupaten diharuskan membentuk CSIRT agar ada langkah mitigasi, deteksi dini sekiranya ada serangan. Sehingga ada langkah tindak lanjut penanganan sedini mungkin," ungkapnya usai launching Malang Kota-CSIRT di Malang Creative Center (MCC).
Kendati serangan yang terjadi pada website masih terhitung kecil, kata dia, namun jika dibiarkan akan menimbulkan kerawanan. Berbagai modus serangan yang digunakan ialah pishing, hingga trend judi online yang terpampang di website tersebut.
"Modusnya salah satunya pishing, terus sekarang yang lagi trend gacor itu. Judi online tiba-tiba di web kita. Malang Kota-CSIRT meminimalisir hal itu. Kita punya kelompok jaringan siber grup. Nanti kita kuatkan sehingga serangan apapun di lingkungan kerja bisa segera diatasi," lanjutnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan bahwa Malang Kota-CSIRT turut mendapatkan pendampingan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Diskominfo Provinsi Jawa Timur.
"Dengan launchingnya Malang Kota-CSIRT ini, berarti ada pengamanan terkait semua proyek Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) kita. Berarti BSSN hadir untuk mengamankan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya.
Perilisan Malang Kota-CSIRT juga diharapkan dapat seirama dengan ekonomi kreatif di Kota Malang. Terlebih perkembangan ekonomi kreatif banyak memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga hadirnya Malang Kota-CSIRT diharapkan mampu meminimalisir potensi serangan.
"Ekonomi kreatif kita ini kan banyak yang menggunakan Teknologi Informasi (TI), banyak menggunakan digitalisasi. Apabila kita tidak dampingi dengan adanya program CSIRT, tentu akan menghadapi banyak ancaman. Ancamannya itu bisa menjadi halangan apabila kita ingin menjadikan ekraf dari program TI," paparnya.