KETIK, SURABAYA – Sebanyak 36 mahasiswa dari 21 perguruan tinggi (PT) di Indonesia peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) periode ketiga di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dilepas oleh Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie., M.Eng. Para mahasiswa ini mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia dengan tema Kebhinekaan.
Tidak kalah hebohnya undangan yang terdiri dari pimpinan Unusa serta mahasiswa juga mengenakan pakaian adat. Tahun ini Unusa menerima 36 mahasiswa inbound dalam program PMM. Sebaliknya mahasiswa Unusa yang outbound sebanyak 17 mahasiswa tersebar di 8 perguruan tinggi.
Selain itu, ada Unusa menerima program PMM Inbound mandiri sebanyak 25 mahasiswa berasal dari Universitas Alma Ata, Yogyakarta dan Universitas Islam Darul Ulum, Lamongan.
PMM merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar lintas kampus dan budaya dari daerah asal selama satu semester.
Acara ini untuk mengeksplor keragaman kebudayaan Indonesia, bertemu dengan teman-teman baru dari seluruh penjuru Nusantara sembari belajar di perguruan tinggi lain yang tentunya memiliki lingkungan dan sistem pembelajaran yang berbeda dari kampus asal.
“Menjadi sangat penting, utamanya bagi generasi muda sebagai generasi pewaris ragam untuk terus mengembangkan kepekaan terhadap budaya dan adat istiadat. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa peserta PPM yang telah berbagi dan saling mengekspresikan pengalama dari seluruh tanah air,” ucap Prof Achmad Jazidie, Sabtu (6/1/2024).
Jazidie juga berpesan, persaudaraan yang terjalin antar peserta PMM dapat diteruskan walaupun nantinya telah kembali ke daerah masing-masing.
“Beberapa kebiasaan d isini mungkin terlihat asing, tapi diharapkan hal tersebut dapat dipandang sebagai peluang untuk membangun jembatan harmoni. Kami berharap para peserta terus menjalin silaturahmi nantinya,” ujarnya.
Kegiatan Program PMM memiliki mata kuliah khusus, Modul Nusantara, mata kuliah ini wajib diikuti peserta PMM, terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain kebhinekaan, refleksi, inspirasi, dan kontribusi sosial.
Kegiatan memberikan peserta kesempatan untuk mengeksplor keindahan alam, mengunjungi situs sejarah, warisan budaya, dan tempat wisata, serta bertemu dengan tokoh inspiratif, mencicipi berbagai makanan khas dan mengenal lebih dalam budaya.
Fajar Gimnastiar, mahasiswa semester 3 asal Stikes Mercubaktijaya, Padang mengaku bersyukur setelah hampir empat setengah bulan menempuh perkuliahan di Unusa lewat Program PMM.
"Selama program ini berjalan, saya banyak ketemu orang baru, ke tempat baru, dan yang lebih penting banyak belajar dan pengalaman yang sangat berharga,” kata Fajar.
Sementara, Resty Puji Rahayu, mahasiswa semester 7 dari Universitas Mega Buana Palopo, Sulawesi Selatan mengatakan, ia sangat bersyukur bisa ikut PMM di Unusa.
“Ini pertama kali saya menginjakan kaki di Pulau Jawa dan tinggal bersama teman-teman dari berbagai daerah. Awalnya sempat ragu karena saya pribadi susah bergaul dengan orang baru. Namun ketakutan itu ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, Unusa menyambut baik kedatangan kami sebagai mahasiswa baru di kelas mereka. Teman kelas juga membantu saya saat mengalami kendala,” katanya. (*)